Bappenas Sudah Punya Kajian Memadai Ihwal Pemindahan Ibu Kota
jpnn.com, JAKARTA - Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) telah mengkaji rencana pemindahan Ibu Kota sejak satu setengah tahun silam.
Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika mengatakan, kajian itu dilakukan setelah mendapat perintah dari Presiden Jokowi.
"Jadi, ini (pemindahan Ibu Kota) bukan rencana mendadak," ungkap Erani dalam diskusi bertajuk "Pindah Ibu Kota Nih?" di Jakarta Pusat, Sabtu (4/5).
BACA JUGA: Gubernur Kaltim Beber Alasan Bukit Soeharto Layak Jadi Ibu Kota Negara
Dia memastikan Bappenas sekarang sudah memiliki kajian yang memadai, dengan melibatkan lembaga maupun individu yang kompeten.
Erani menyatakan, pemerintah masih memperdalam kajian dari Bappenas, yang nantinya akan terus disempurnakan.
BACA JUGA: Setujukah Anda Ibu Kota Negara Dipindah ke Palangka Raya?
Menurut dia, rencana pemindahan Ibu Kota sangat serius dan mempertimbangkan sekian banyak aspek. Menurutnya, hal itu memberikan gambaran yang utuh mengenai rencana pemindahan Ibu Kota, baik dari aspek sosial, politik, budaya, ekonomi dan lainnya.
Rencana pemindahan Ibu Kota ke luar pulau Jawa merupakan aspirasi dari banyak pihak, mulai akademisi hingga penggerak ekonomi.
- Bappenas Dorong Pengusaha Turut Bantu Program SDGs
- Bappenas-Tanoto Foundation Luncurkan Buku Putih Peta Kebutuhan SDM
- Lemhannas Berharap Bisa Berkontribusi di Penyusunan Perencanaan Program Pembangunan Nasional
- Bappenas Membeberkan Mengenai Pentingnya Pelestarian Lingkungan Perdesaan
- Bappenas Tekankan Pentingnya Tata Kelola Perdesaan yang Adaptif
- Polemik Pemindahan Balai Kota, Ridwan Kamil: Mas Pram Membingungkan Masyarakat