Bappenas-Tanoto Foundation Luncurkan Buku Putih Peta Kebutuhan SDM
Sementara itu, Tanoto Foundation turut meluncurkan studi khusus terkait Pengembangan Soft Skills untuk Tenaga Kerja Industri Prioritas Nasional.
Studi ini menggarisbawahi pentingnya kompetensi non-teknis, seperti komunikasi, kepemimpinan, dan pemecahan masalah, dalam menghadapi revolusi industri 4.0.
“Kompetensi soft skills mahasiswa harus dikembangkan sesuai kebutuhan industri untuk menciptakan SDM yang siap kerja, siap latih, dan siap berkontribusi," kata Head of Leadership Development & Scholarship Tanoto Foundation Michael Susanto.
Sejak 2019, Tanoto Foundation melalui program beasiswa Kepemimpinan TELADAN, bekerja sama dengan universitas mitra di Indonesia, berfokus pada pengembangan soft skills, dengan berbasis riset.
Di sisi lain, Buku Putih ini juga dirancang untuk sejalan dengan RPJPN 2025–2045 dan Perpres No. 108 Tahun 2024 tentang Desain Besar Manajemen Talenta Nasional.
“Informasi dari Buku Putih ini diharapkan menjadi rujukan strategis bagi penyedia beasiswa dan seluruh pemangku kepentingan dalam menciptakan ekosistem SDM berbasis keahlian spesifik,” kata perwakilan Bappenas lainnya, Dimas Suryo Sudarso.
Perguruan tinggi dinilai memiliki peran sentral dalam mencetak SDM unggul sekaligus menjadi pusat inovasi, riset, dan kolaborasi.
“Perguruan tinggi harus menghasilkan lulusan yang tak hanya siap kerja tetapi juga menjadi motor penggerak industrialisasi dan pengembangan ilmu pengetahuan,” tuturny. (esy/jpnn)
Bappenas dan Tanoto Foundation meluncurkan Buku Putih Peta Kebutuhan SDM untuk mencetak SDM unggul.
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Mesyia Muhammad
- Bappenas Dorong Pengusaha Turut Bantu Program SDGs
- Lemhannas Berharap Bisa Berkontribusi di Penyusunan Perencanaan Program Pembangunan Nasional
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Bappenas Membeberkan Mengenai Pentingnya Pelestarian Lingkungan Perdesaan
- Bappenas Tekankan Pentingnya Tata Kelola Perdesaan yang Adaptif
- Menteri PPPA: Intervensi kepada Anak Usia Dini Memutus Mata Rantai Kemiskinan