Bappeti Blokir 137 Investasi Bodong, Ini Perinciannya...
Kendati demikia, anggota diminta membayar sejumlah dana sesuai dengan paket yang ditawarkan untuk membeli robot dan deposit dana ke pialang berjangka luar negeri.
"Robot tersebut akan bekerja secara otomatis, tanpa perlu analisis dan open posisi secara langsung," beber dia.
Menurut Wisnu, paket-paket robot yang ditawarkan biasanya terdiri dari paket Starter, Trader, ProTrader, Executive Trader, Tycoon Trader, Supreme Trader, atau sejenisnya.
Para pelaku menyalahgunakan Surat Izin Usaha Perdagangan Penjualan Langsung (SIUPPL) yang dikeluarkan Kemendag.
SIUPPL merupakan izin usaha penjualan langsung yaitu sistem penjualan barang tertentu melalui jaringan pemasaran yang dikembangkan penjual langsung yang bekerja atas dasar komisi dan/atau bonus berdasarkan hasil penjualan kepada konsumen di luar lokasi eceran.
“Barang yang termasuk produk komoditi berjangka sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau jasa dilarang dipasarkan melalui sistem penjualan langsung,” jelas Wisnu.
Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan dan Penindakan M Syist menegaskan saat ini terdapat perusahaan dengan izin SIUPPL melakukan kegiatan usaha penjualan yang tidak sesuai izin.
Bappebti menemukan adanya penawaran e-book mengenai perdagangan berjangka atau tutorial membuat robot trading dan produk perangkat lunak Expert Advisor (EA) yang ditawarkan kepada masyarakat melalui sistem penjualan langsung, di antaranya Smartxbot atau Smartx Net89.
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) memblokir 137 domain di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) yang tidak memiliki izin alias bodong.
- Harga Minyak Goreng Meroket, Kemendag Akui Ada Kenaikan
- Pemkot Tangsel jadi Daerah Paling Tertib Ukur versi Kemendag RI
- Hadiri APEC di Peru, Mendag Perkuat Dukungan Perdagangan Multilateral
- Kemendag Dorong Pengusaha Mikro Ekspansi di Pasar Global lewat 'UMKM BISA Ekspor'
- Analisis Tren Harga Emas, Diprediksi Bakal Menguat Ganas!
- Kasus Investasi Bodong Rp 15 Miliar yang Dilaporkan Bunga Zainal Naik Penyidikan