Bappilu Demokrat Duga Ada yang Tergiur Uang dan Kekuasaan
jpnn.com, JAKARTA - Deputi Badan Pemenagan Pemilu (Bappilu) DPP PD Kamhar Lakumani menyebutkan gerakan pengambilalihan kepemimipinan Partai Demokrat (GPK-PD) melalui KLB adalah praktik kader dan mantan kader yang terobsesi pada kekuasaan.
Menurutnya, KLB juga bentuk arogansi kekuasaan dari para mantan kader. Termasuk Moeldoko yang, menurutnya, sangat berambisi.
"Moeldoko yang juga Kepala Staf Presiden berambisi mengambil alih Partai Demokrat untuk pemenuhan syahwat politiknya pada 2024 nanti," kata Kamhar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/3).
Kamhar menegaskan, KLB di Deli Serdang adalah persoalan sebagian kader di internal Partai Demokrat.
Menurutnya, seluruh kader yang memiliki suara sah dalam partai tidak terpengaruh dengan konflik tersebut.
Kamhar menyebutkan aksi ini dimotori aktor eksternal yang terafiliasi dengan kekuasaan.
Dia menuding aktor eksternal menggunakan tangan para mantan kader dan politikus Demokrat yang diduga tergiur kekuasaan dan uang untuk menggelar KLB.
"Ini mengancam eksistensi demokrasi yang kami perjuangkan bersama sebagai agenda reformasi," tegasnya.
Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyebutkan KLB hanya aksi segelintir kader dan mantan pengurus.
- Penerapan MRPN Diyakini jadi Solusi Permasalahan Pembangunan Lintas Sektor
- Dukung Pembangunan Infrastruktur & Perumahan dengan Semen Hijau, SIG Ajak Semua Pihak Bersinergi
- Jadi Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, AHY Langsung Tancap Gas
- AHY Bakal Berkantor di Gedung Kemenko Marves
- Irwan Demokrat Optimistis AHY Bakal Sukses Pimpin Kemenko Baru di Pemerintahan Prabowo
- Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran, AHY: Semoga Diberikan Kekuatan