Barang Dari Malaysia Jadi Primadona Importir Kalsel

jpnn.com, BANJARMASIN - Malaysia masih menjadi primadona bagi para importir di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, nilai impor Kalsel dari Malaysia selalu menjadi yang terbesar.
Pada Maret 2019, impor dari Malaysia mencapai USD 26,95 juta. Di belakang Malaysia ada Singapura dengan nilai USD 23,26 juta dan Finlandia (USD 12,29 juta).
BACA JUGA: Ramadan, Impor Barang Konsumsi Berpotensi Naik
Kepala BPS Kalsel Diah Utami mengatakan, kontribusi impor dari Malaysia mencapai 35,85 persen dari total nilai impor Kalsel pada Maret.
Disusul Singapura dan Finlandia yang masing-masing memberikan kontribusi 30,94 persen dan 16,34 persen.
"Malaysia selalu menjadi yang tertinggi. Bahkan di Februari 2019, nilai impor dari sana sebesar USD 29,79 juta," katanya beberapa waktu lalu.
Dia mengungkapkan, jenis barang yang diimpor dari Malaysia sebagian besar ialah bahan bakar mineral.
Malaysia masih menjadi primadona bagi para importir di Kalimantan Selatan (Kalsel).
- Komisi III Bentuk Panja Pengawasan Impor, Legislator Golkar Singgung Modus Penyimpangan
- Pantai Hospital Ayer Keroh, Pilihan Pasien Indonesia untuk Layanan Medis Tingkat Lanjut
- Ini Layanan Medis Bedah Robotik Canggih di Pantai Hospital Ayer Keroh
- BPS Catat Neraca Perdagangan Surplus USD 3,45 Miliar pada Januari 2025
- Terima Kunjungan Delegasi Malaysia & Kamboja, Bea Cukai Memperkuat Kerja Sama Bilateral
- Kanwil Bea Cukai Banten Layani Kargo Perdana ke Pusat Logistik Berikat di Cilegon