Barang Ilegal Beredar via Marketplace & Medsos, Bea Cukai Gencarkan Cyber Crawling

Pejabat eselon I Kementerian Keuangan itu menambahkan saat ini DJBC juga terlibat dalam pengembangan UMKM. Langkah yang dilakukan, antara lain, melalui Klinik Ekspor UMKM.
Dengan demikian, para pelaku UMKM di tanah air bisa menembus pasar mancanegara. “Ini kami lakukan lewat sinergi dengan atase keuangan (di kedutaan besar RI di luar negeri, red),” kata Askolani.
Selan itu, DJBC juga memberikan kemudahan bagi UMKM yang mengimpor barang untuk produk beorientasi ekspor.
“Ada fasilitas KITE IKM atau Kemudahan Impor Tujuan Ekspor industri Kecil Menengah,” imbuh Askolani.
Saat ini jumlah UMKM binaan DJBC mencapai 3.988. Jumlah itu meningkat dibandingkan pada 2021 (3.414) dan pada 2022 (3.616).
“UMKM yang sudah ekspor sekarang mencapai 836, baik yang mengekspor secara mandiri maupun melalui pihak ketiga,” tutur Askolani.(jpnn.com)
Direktoat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kemenkeu menggencarkan patroli siber untuk memantau platform daring maupun akun medsos penjual barang-barang ilegal.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Keren! Plywood dan Blockboard Asal Temanggung Rambah Pasar Jepang dan Korea Selatan
- Bea Cukai Dorong Potensi Daerah ke Pasar Global dengan Gencar Sosialisasi Ekspor
- Perusahaan Rokok yang Mempertahankan Racikan Tradisional Ini Resmi Kantongi NPPBKC
- Bea Cukai Mataram Sosialisasikan Ketentuan Kepabeanan ke PMI
- Dampingi Komisi XI DPR saat Reses di Pasuruan, Dirjen Bea Cukai Askolani Sampaikan Ini
- Beri Asistensi UMKM Berorientasi Ekspor, Bea Cukai Cikarang Kunjungi Baragakai