Barang Titipan
Oleh: Dahlan Iskan
Mobil yang mengangkut saya sudah pergi. Bersama barang antaran lainnya. Barang benaran.
Saya pun terjebak di kesunyian. Kesunyian yang amat bising. Berdebu. Berderu.
Otak saya lebih berdebu lagi. Saya harus ke mana. Pakai apa. Tempat ini hanya semacam rest area.
Saya memang harus istirahat, tetapi semestinya tidak di tempat seperti ini.
Saya sudah 12 jam naik bus dari Madinah. Ke arah utara. Lalu naik mobil antar barang itu 1,5 jam.
Sudah lebih 1.000 km saya melewati gurun dan gunung batu. Dan kini berhenti di tengah gurun bergunung.
Yang membuat saya tenang: ada uang cukup di dompet. Istri saya memasukkan sejumlah riyal ke situ sebelum berpisah di Madinah.
Yang bikin tenang lainnya: ada yang jual makanan. Minuman. Ada tenda, ada kursi, ada toilet, ada musala.