Barantan Kementan Menerapkan Layanan Terpadu untuk Genjot Ekspor Pertanian
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian menerapkan sistem layanan terintegrasi untuk mendukung program pemerintan dalam menggenjot ekspor komoditas pertanian.
Layanan terintegrasi, termasuk dengan instansi eksternal itu dilakukan melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan).
"Dengan layanan terintegrasi, kami berharap makin banyak minat pelaku usaha dan calon eksportir yang berinvestasi di bidang pertanian," kata Kepala Badan Karantina Pertanian Bambang di Jakarta belum lama ini.
Layanan satu pintu bernama IQFAST (Indonesian Quarantine Full Automation System) itu merupakan pelayanan terintegrasi yang memungkinkan interkoneksi dan interoperabilitas semua jenis layanan karantina, baik internal maupun eksternal.
IQFAST kini telah terintegrasi dengan portal Indonesia National Single Window (INSW).
Bambang menjelaskan IQFAST membuat layanan ekspor/impor komoditas pertanian lebih mudah dan efisien bagi pelaku usaha serta calon peminat usaha.
Tujuannya, kata dia, untuk meningkatkan pelayanan sekaligus upaya optimalisasi pengawasan. Pelayanan menjadi lebih cepat.
Sistem ini telah diimplementasikan di 11 pelabuhan impor dan 4 pelabuhan ekspor.
Sistem yang dibuat Barantan Kementan ini telah diimplementasikan di 11 pelabuhan impor dan 4 pelabuhan ekspor.
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Lewat Program 'Didik', Bea Cukai Tingkatkan Kompetensi Perusahaan Penerima Fasilitas AEO
- Bea Cukai Melepas Ekspor 13 Ribu Ekor Belut Sawah Hidup Asal Banjarmasin ke Tiongkok
- Bea Cukai Berikan Izin Fasilitas Kawasan Berikat untuk Perusahaan Ini
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru