Barantan Kementan Menerapkan Layanan Terpadu untuk Genjot Ekspor Pertanian
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian menerapkan sistem layanan terintegrasi untuk mendukung program pemerintan dalam menggenjot ekspor komoditas pertanian.
Layanan terintegrasi, termasuk dengan instansi eksternal itu dilakukan melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan).
"Dengan layanan terintegrasi, kami berharap makin banyak minat pelaku usaha dan calon eksportir yang berinvestasi di bidang pertanian," kata Kepala Badan Karantina Pertanian Bambang di Jakarta belum lama ini.
Layanan satu pintu bernama IQFAST (Indonesian Quarantine Full Automation System) itu merupakan pelayanan terintegrasi yang memungkinkan interkoneksi dan interoperabilitas semua jenis layanan karantina, baik internal maupun eksternal.
IQFAST kini telah terintegrasi dengan portal Indonesia National Single Window (INSW).
Bambang menjelaskan IQFAST membuat layanan ekspor/impor komoditas pertanian lebih mudah dan efisien bagi pelaku usaha serta calon peminat usaha.
Tujuannya, kata dia, untuk meningkatkan pelayanan sekaligus upaya optimalisasi pengawasan. Pelayanan menjadi lebih cepat.
Sistem ini telah diimplementasikan di 11 pelabuhan impor dan 4 pelabuhan ekspor.
Sistem yang dibuat Barantan Kementan ini telah diimplementasikan di 11 pelabuhan impor dan 4 pelabuhan ekspor.
- Beri Dukungan, Bea Cukai Banten Hadiri Pelepasan Ekspor Produk Mayora Group ke-15 Negara
- UMKM Binaan Bea Cukai Pontianak Sukses Ekspor 4,8 Ton Produk Rumah Tangga ke Malaysia
- Pakar Ekonomi Beber Hambatan Perkembangan Industri Otomotif
- Ratusan Ribu Unit APD Asal Temanggung Diekspor ke Pasar Amerika Serikat
- Bea Cukai Pontianak Lepas Ekspor Perdana Produk Rumah Tangga Buatan UMKM ke Malaysia
- Kanwil DJBC Sulbagsel Beri Izin Fasilitas Kawasan Berikat Kepada PT Giwang Citra Laut