Barcelona Punya Kandidat Toko Sepeda Terbaik di Dunia

Hanya 15 Menit dari Kota, 20 Menit Menuju Pegunungan

Barcelona Punya Kandidat Toko Sepeda Terbaik di Dunia
VISI CYCLIST SEJATI: Jawa Pos bersama Javier Maya (kiri), pemilik Pave. Foto: Tatang Marthadinata for Jawa Pos

Sepatu-sepatu sepeda juga ditata dengan cara yang sama.

Di area tengah, di sekitar kasir, ada pula kawasan ”nonton bareng”. Sebuah televisi layar lebar menempel dikelilingi tempat duduk. Di situlah penggemar bisa nobar Tour de France, Giro d’Italia, Vuelta a Espana, atau lomba-lomba kelas dunia yang lain.

Agak ke belakang, ada kawasan bengkel. Di depannya ada ruang cuci sepeda yang sangat rapi dan bersih. Di sebelahnya, toilet. Ya, di Pave, sepeda dan orang bisa bersih-bersih bersebalahan.

Ruang paling belakang adalah kawasan MTB alias sepeda gunung. Serta, rak-rak ban serta aksesori lain.

Agak tersembunyi, dan terletak di depan, adalah kawasan shower. Benar-benar bersih dan rapi. Ada kotak-kotak loker tempat menaruh barang, lalu ada beberapa ruang mandi yang mewah.

Nah, di atasnya adalah ruang bike fitting. Bagi cyclist yang ingin mendapatkan posisi duduk bersepeda paling optimal, Pave memakai teknologi motion capture asal Amerika, Retul. Ada pula sepeda simulasi ukuran buatan Calfee.

Lebih dari sekadar toko sepeda, Maya mengaku ruang-ruang terbuka yang luas itu bisa digunakan untuk fungsi lain. Misalnya, makan malam bersama klub sepedanya yang eksklusif (saat ini beranggota 47 orang).

***

Booming-nya cycling melahirkan konsep-konsep baru toko sepeda di berbagai negara. Salah satu kandidat terbaik di dunia ada di Barcelona, Spanyol.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News