Bareskrim Belum Bisa Berbuat Soal Rekaman Percakapan Rini

jpnn.com, JAKARTA - Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan hingga kini Bareskrim Polri belum menerima laporan soal bocornya rekaman percakapan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Dirut PT PLN Sofyan Basir.
Sehingga Polri, kata dia belum bisa berbuat apa-apa terhadap rekaman yang diduga dibocorkan oleh oknum tak bertanggung jawab tersebut.
“Kami tunggu perkembangan. Kalau memang ada laporannya, pasti Polri melakukan proses. Saya udah cek ke Bareskrim, belum ada laporannya,” kata dia, Senin (30/4).
Menurut dia, Polri bisa mengusut kasus kalau ada yang melaporkannya.
“Pada intinya Polri bertindak sesuai laporan, kalau seperti ini harus ada laporan dulu,” sambung dia.
Sebelumnya, Sekretaris Kementerian BUMN, Imam Apriyanto Putro mengatakan, pihaknya akan menempuh jalur hukum. Pasalnya, rekaman percakapan itu sudah diedit oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
"(Rekaman percakapan) sengaja diedit sedemikian rupa dengan tujuan memberikan informasi yang salah dan menyesatkan,” jelas Imam lewat siaran persnya, Sabtu (28/4).
“Kami tegaskan kembali bahwa pembicaraan utuh tersebut isinya sejalan dengan tugas Menteri BUMN untuk memastikan bahwa seluruh BUMN dijalankan dengan dasar Good Corporate Governance (GCG)," imbuhnya.
Setyo Wasisto mengatakan hingga kini Bareskrim Polri belum menerima laporan soal bocornya rekaman percakapan Rini Soemarno dan Sofyan Basir.
- Bareskrim Bongkar Kecurangan di SPBU Sukabumi, Konsumen Dirugikan Rp1,4 Miliar Per Tahun
- Bareskrim Ungkap Motif Pemalsuan SHGB & SHM Tanah di Desa Kohod, Oh Ternyata
- Kades Kohod Jadi Tersangka Pemalsuan Sertifikat Pagar Laut Tangerang
- Tim Bareskrim Bergerak ke Pasaman Barat Sumbar, Hasilnya Luar Biasa
- Bareskrim Bakal Segera Tetapkan Tersangka Pemalsuan Sertifikat Pagar Laut
- Surat Berharga Tak Kunjung Diserahkan Penyidik Bareskrim, Poltak Mengadu ke Propam