Bareskrim Belum Menahan 8 Tersangka Kasus Kebakaran Kejagung

jpnn.com, JAKARTA - Penyidik Bareskrim Polri sudah menetapkan delapan tersangka kasus kebakaran gedung Kejaksaan Agung (Kejagung). Penetapan dilakukan setelah penyidik melakukan gelar perkara hari ini (23/10).
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Brigjen Ferdy Sambo mengatakan, saat ini delapan tersangka itu belum dilakukan penahanan oleh penyidik.
“Belum dilakukan penahanan, soalnya ini baru mau dipanggil,” ujar Ferdy kepada wartawan, Jumat (23/10).
Ferdy pun belum memberikan jawaban apakah dalam pemanggilan nanti, para tersangka itu bakal langsung ditahan atau tidak.
Diketahui, Bareskrim Polri menetapkan delapan orang sebagai tersangka karena lalai hingga mengakibatkan terjadinya kebakaran hebat di gedung Kejagung, Jakarta Selatan.
Empat dari delapan tersangka adalah pekerja bangunan yakni T, H, S dan K. Kemudian tukang wallpaper inisial IS dan mandor inisial UAN.
Sisanya adalah Direktur Utama PT ARM inisial R dan PPK (pejabat pembuat komitmen) dari Kejaksaan Agung inisial NH.
Semua tersangka itu disangkakan Pasal 188 KUHP tentang kealpaan, ditambah Pasal 55 KUHP dengan ancaman pidana penjara maksimal lima tahun. (cuy/jpnn)
Bareskrim Polri telah menetapkan sejumlah tersangka dalam kasus kebakaran gedung Kejagung.
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Kejagung Sebut Kerugian Korupsi BBM Rp 193,7 Triliun, MAKI: Perhitungan Masuk Akal
- Kejagung Diminta Masukkan Kerugian Masyarakat dalam Kasus Minyak Mentah
- Pimpinan DPD Minta Kejagung Jangan Gentar Hadapi Koruptor
- Oplosan Blending
- Disangka Oplos BBM, Dirut BUMN Energi Dibui
- Emban Asas Dominus Litis, Kejaksaan Berpotensi Timbulkan Penyalahgunaan Kekuasaan