Bareskrim Bidik Perusahaan Lain Milik Bos First Travel Andika Surachman

Bareskrim Bidik Perusahaan Lain Milik Bos First Travel Andika Surachman
Andika Surachman dan Anniesa Hasibuan. FOTO DOK. DHIMAS GINANJAR/JAWA POS

’’Kami harus klarifikasi dahulu di lapangan,’’ jelasnya. Dia mengatakan Kemenag akan segera memberikan informasi tindak lanjut pengawasan kepada IT.

Salah satu keran promosi perusahaan travel IT itu adalah melalui Facebook. Namun unggahan terakhir promosi mereka terbitkan pada 7 Juli lalu.

Di dalam promosinya, perusahaan travel ini menawarkan paket umrah dengan harga Rp 18 juta ditambah PPN 1 persen.

Ketentuan umrah harga murah ini adalah, batas akhir pembayaran adalah September 2017. Sementara jadwal pemberangkatannya adalah Maret sampai Desember 2018.

Jawa Pos sempat mencoba menghubungi nomor telepon yang tertera di brosur, tetapi tidak tersambung.

Kasubdit Pembinaan Haji Kemenag Arfi Hatim mengatakan masyarakat harus hati-hati dalam memilih travel umrah. Khususnya kepada travel umrah yang memasang tarif murah disertai dengan masa tunggu (waiting list).

Dia menegaskan masa tunggul dalam sebuah perjalanan umrah tidak masuk akal. Sebab pemerintah Arab Saudi tidak membatasi kuota umrah setiap tahunnya. ’’Berbeda dengan haji,’’ katanya.

Kuat dugaan jika ada travel umrah yang menggunakan sistem waiting list, uang setoran jamaah akan diputar untuk diinvestasikan dahulu.

Bareskrim Polri membidik sebuah perusahaan travel berinisial IT yang diduga milik Andika Surachman, Dirut First Travel.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News