Bareskrim Garap Novel, Anggota Kompolnas Puji Komjen Buwas
jpnn.com - JAKARTA - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Adrianus Meliala meyakini tidak ada politik balas dendam di balik langkah Polri menjerat penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Sebaliknya, pengusutan kasus Novel dilakukan karena Polri ingin meningkatkan kinerja penyidikan.
"Saya kok enggak menduga begitu (politik balas dendam). Pak Budi Waseso melakukan tugasnya sebagai Kabareskrim ya menyidik tanpa pandang bulu. Soal siapa yang lebih dahulu, kasus mana yang kemudian siap, itu terserah beliau (Kabareskrim, red),” kata Adrianus di Jakarta, Sabtu (2/5).
Menurutnya, Kompolnas lebih melihat kinerja Bareskrim Polri. Guru besar kriminologi di Universitas Indonesia itu justru mengaku senang karena ada upaya dari Bareskrim Polri untuk mempercepat penyelesaian suatu kasus. "Semua orang mempunyai hak yang sama untuk diproses," ucapnya.
Adrianus menambahkan, Budi Waseso juga pernah menyampaikan akan ada kasus-kasus besar yang ditangani Bareskrim. Bahkan, di antara kasus-kasus yang ditangani juga melibatkan nama-nama penting.
Karenanya, kata Adrianus, Kompolnas mendukung rencana Polri menyelesaikan kasus-kasus itu. Sebab, katanya, Bareskrim di bawah Buwas -sapaan Budi Waseso- justru ingin menunjukkan kinerjanya.
"Ya kami kira monggo saja. Sebagai suatu bentuk akuntabilitas, ya Anda harus dorong. Jadi apakah di balik itu ada politik balas dendam, saya kira silakan menilai lah. Yang penting dalam hal ini kami melihat bahwa Kabareskrim memang tengah melakukan pekerjaannya. Silakan dinilai, tapi dinilai dalam konteks hukum," ucapnya.
Adrianus menyatakan, Polri memiliki kewajiban untuk menyelesaikan kasus-kasus yang mereka tangani. Salah satunya adalah kasus yang menjerat Novel.
"Jangan sampai ini semua message-nya, ‘Hey, Polri jangan menyidik ya, terutama jangan menyidik orang-orang KPK'. Saya kira itu suatu message yang salah," tandasnya.(gil/jpnn)
JAKARTA - Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Adrianus Meliala meyakini tidak ada politik balas dendam di balik langkah Polri menjerat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jurus Mendes Yandri Atasi 3.000 Desa yang Masih Tertinggal
- 5 Berita Terpopuler: Honorer 32 Tahun Gagal Tes PPPK, Semoga RUU ASN Menjadi Penyelamat
- Pengusaha Surabaya Suruh Siswa Sujud & Menggonggong Sudah Ditangkap, Begini Tampangnya
- 50 Menteri dan Wamen Belum Menyerahkan LHKPN, Siapa Saja ya?
- Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini 15 November 2024: Pagi Sudah Berawan Tebal
- Sun Life Berkomitmen Tingkatkan Kesadaran Pentingnya Pencegahan Diabetes Tipe 2