Bareskrim Sengaja tak Menghadirkan FPI dalam Rekonstruksi, Begini Penjelasannya

jpnn.com, JAKARTA - Penyidik Bareskrim Polri telah menggelar rekonstruksi kasus penyerangan terhadap anggota Polda Metro Jaya oleh laskar Front Pembela Islam (FPI), pada Senin (14/12) dini hari tadi.
Dalam rekonstruksi itu, Bareskrim hanya menghadirkan pihak Kompolnas, sementara FPI tidak dihadirkan.
Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian mengatakan, pihaknya memang sengaja tidak menghadirkan pihak FPI karena tidak mengetahui kejadian yang sebenarnya.
“Apa tujuannya ngundang FPI, emang dia tahu? Kalau dia tahu kejadian biar kami panggil jadi saksi,” kata Andi ketika dikonfirmasi, Senin (14/12).
Lanjut jenderal bintang satu itu, apabila pihak FPI mengetahui informasi terkait peristiwa penyerangan atau fakta lainnya, bisa disampaikan dalam pemeriksaan.
“Laskarnya FPI, silakan mereka, tetapi kalau mereka tahu terkait peristiwa ini silakan ditunggu biar kami periksa jadi saksi,” tegas Andi Rian.
Ia menambahkan, dalam pengusutan kasus tersebut, pihaknya telah memanggil keluarga enam anggota laskar FPI yang meninggal tetapi tidak hadir.
“Saya kebetulan di luar kantor, pemanggilan kan sudah memang kami sampaikan dari hari Jumat, tetapi sampai tadi saya cek di kantor belum datang mereka,” tegas Andi.
Bareskrim mengaku sengaja tak menghadirkan pihak FPI dalam rekontruksi kasus penyerangan terhadap anggota Polri.
- Bareskrim Bongkar Kecurangan di SPBU Sukabumi, Konsumen Dirugikan Rp1,4 Miliar Per Tahun
- Bareskrim Ungkap Motif Pemalsuan SHGB & SHM Tanah di Desa Kohod, Oh Ternyata
- Kades Kohod Jadi Tersangka Pemalsuan Sertifikat Pagar Laut Tangerang
- Tim Bareskrim Bergerak ke Pasaman Barat Sumbar, Hasilnya Luar Biasa
- Bareskrim Bakal Segera Tetapkan Tersangka Pemalsuan Sertifikat Pagar Laut
- Surat Berharga Tak Kunjung Diserahkan Penyidik Bareskrim, Poltak Mengadu ke Propam