Bareskrim Seriusi Kasus Dugaan Ahok Menista Alquran
jpnn.com - JAKARTA - Bareskrim Polri telah menerima laporan polisi (LP) tentang Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok yang diduga melakukan penistaan agama.
Pelapornya adalah Habib Novel Haidir Hasan. Laporannya teregister dengan LP nomor LP/1010/X/2016 Bareskrim tertanggal 5 Oktober 2016.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Agus Andrianto pun mengaku sudah menerima laporan itu. Saat ini, LP itu berada di bagian Pengawasan Penyidik (Wasidik) Polri.
"Kemarin memang ada yang melapor. Jadi LP itu masih diteliti. Apakah masuknya nanti arahnya apakah dikirim ke ekonomi khusus atau pidana umum. LP itu diterima piket penerimaan Karobirops. Itu di Wasidik akan dilihat apakah YouTube dilarikan ke eksus atau penistaan di muka umum ke pidum," kata Agus saat dihubungi JPNN, Jumat (7/10).
Agus menjelaskan, Bareskrim belum melakukan tindakan pada laporan tersebut. Sebab, saat Wasisdik Polri masih menganalisisnya.
Jika sudah ada kejelasan dari Wasdik Polri, maka Bareskrim akan menindaklanjutinya dengan penyelidikan. Termasuk dengan memanggil saksi-saksi yang diperlukan.
"Jadi siapa saksinya. Setelah itu baru ditingkatkan jadi penyelidikan atau tidak. Kemudian karena ini menyangkut pejabat publik, tentu kami akan meminta resmi kepada Pemda DKI transkrip video secara utuh," lanjut Agus.
Agus menerangkan, setelah mengumpulkan saksi dan rekaman video utuh, Bareskrim juga akan memanggil ahli agama untuk menilai kasus itu.
JAKARTA - Bareskrim Polri telah menerima laporan polisi (LP) tentang Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok yang diduga melakukan penistaan
- Bea Cukai dan Kejari Parepare Wujudkan Sinergi Pengawasan Lewat Kegiatan Ini
- 15 Kapal Nelayan Terbakar, Prajurit TNI AL Bergerak Cepat
- Kebakaran di Klender, 13 Rumah Kontrakan Hangus Terbakar
- Super Airjet Kurung Penumpang 2 Jam, EGM Angkasa Pura II: Kacau Itu Pilotnya
- Tak Terima Vonis Ringan Harvey Moeis dkk, JPU Ajukan Banding
- Kasus Korupsi CSR BI-OJK, KPK Panggil Legislator Gerindra dan NasDem