Baridin Dibekuk, Nama-Nama Baru Jadi Target
Jumat, 25 Desember 2009 – 07:02 WIB
Baridin menghilang sejak Juni 2009. Densus 88 awalnya mendapat informasi tentang seorang pria misterius yang belakangan diketahui Noordin M Top dari seorang pria Syaifuddin Zuhri yang ditangkap di desa Binangun, Cilacap. Syaifuddin ini berbeda dengan Syaifudin Zuhri bin Djaelani Irsyad dari Kuningan yang tewas tertembak di Ciputat, Tangerang Oktober 2009 lalu.
Baca Juga:
Syaifudin Zuhri yang ditangkap Juni itu menunjuk Pondok Pesantren Al Muadib yang juga rumah Baridin. Densus sempat menggerebeg rumahnya, tapi lolos. Di Garut, Baridin menyamar sebagai penjual air gula aren ( lahang :bahasa Sunda, legen: bahasa Jawa). Sementara anaknya, tidak menetap di lokasi persembunyian melainkan datang dan pergi. Terkadang seminggu menetap, lalu pergi menghilang, tapi datang lagi. "Saat dijemput, tidak ada senjata api hanya parang dan badik," kata sumber Jawa Pos.
Di sekitar tempat penggerebekan Baridin, ada empat gubuk yang digunakan sebagai tempat tinggal para pembuat gula kelapa yang kebanyakan datang dari Jawa Tengah dan Pangandaran. "Pada saat penggerebekan, tidak terdengar suara gaduh," kata Samino (37) warga Pangandaran yang juga tinggal di perkebunan kelapa tersebut hampir satu tahun.
Saat itu, Samino mengaku sedang tertidur karena lelah bekerja seharian. Dari gubuknya yang berada paling dekat dengan gubuk tempat Baridin tinggal, yakni jaraknya kurang lebih 20 meter, dia sempat mendengar suara langkah kaki bersepatu. Namun, dia malas bangun dari tempat tidur karena menganggap suara langkah kaki itu adalah para pemburu burung yang biasa mencari burung di areal perkebunan tersebut.
GARUT - Pelarian buron polisi Baharudin Latief alias Baridin, mertua gembong teroris Noordin M. Top yang tewas ditembak Densus 88 di Mojosongo, Solo
BERITA TERKAIT
- Berdikari Berkomitmen Beri Harga Terjangkau untuk Daging Ayam hingga Kerbau
- Demi Perbaikan Hukum, Presiden Prabowo Disarankan Mencopot Jenderal Listyo
- IPW Minta Masyarakat Menunggu Hasil Penyelidikan Kasus Penembakan di Semarang
- Prarekonstruksi Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang, Ada 3 Lokasi
- Tok, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Tom Lembong
- Jaksa Dianggap Mengambil Alih Kewenangan Penyidikan di Kasus Korupsi Timah