Baridin, Mertua Noordin M. Top yang Diburu Densus 88
Alumnus Afghanistan, Matang di Poso dan Ambon
Minggu, 26 Juli 2009 – 06:21 WIB
Suatu ketika ada sebuah musala yang menggunakan pengeras suara untuk puji-pujian sebagaimana kebiasaan pemeluk Islam di pelosok desa. Tanpa kompromi, Baridin melarang dengan mendatangi langsung orang yang melakukannya.
''Baridin memang keras kepala dalam mempertahankan pendapatnya. Dia tidak mau kompromi terhadap hal yang dinilai salah,'' ujar Rois, teman kecil Baridin.
Kekerasan sikap Baridin terhadap hal-hal yang dinilai menyimpang terus berlanjut. Sikap itu pula yang memunculkan pro-kontra yang memecah umat Islam di Desa Pasuruhan. Warga yang tidak sepaham dengan Baridin membuat kegiatan sendiri, sedangkan mereka yang sepaham terus mendukung langkah Baridin yang disebut penegak Quran dan hadis.
Baridin menikah dengan Rahayu Anggraeni atau yang dipanggil Dwi Astuti, seorang bidan desa asal Ngawi dan dikaruniai tujuh anak. Yakni, Irfan Ma'arif, Arina Rahmah, Ata Sabik Alim, Kholid Mukhtar, Fatina Salma, Faris Ubaidillah Amni, dan Ismail Majid. Di antara ketujuh anaknya tersebut, baru Arina Rahma yang sudah menikah.
Sejak polisi menemukan bom di belakang rumahnya pertengahan Juni lalu, Baridin hilang bagai ditelan bumi. Densus 88 pun dibuat pusing mencari pria
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408