Baridin, Mertua Noordin M. Top yang Diburu Densus 88
Alumnus Afghanistan, Matang di Poso dan Ambon
Minggu, 26 Juli 2009 – 06:21 WIB
Sejumlah tetangga juga menceritakan sepak terjang Baridin. Saat perang Afghanistan berkecamuk akhir 1980-an, Baridin menjadi salah seorang sukarelawan yang ikut berjuang di kamp-kamp pejuang Afghanistan. Dia tidak sendiri berangkat ke Afghanistan, tapi bersama tokoh-tokoh garis keras lainnya dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Dari situlah kebencian Baridin terhadap Amerika terpatri sangat kuat. Saat pulang ke Indonesia, dia banyak mengenal rekan seperjuangannya di Afghanistan. Dari situlah Baridin memiliki hubungan khusus dengan tokoh-tokoh garis keras di Indonesia.
''Dulu di sini banyak yang bercerita bahwa dia (Baridin, Red) baru pulang berjihad melawan Amerika di Afghanistan. Namun, karena saat itu banyak simpati untuk Afghanistan, hal itu kami anggap sesuatu yang wajar,'' ungkap seorang tetangga yang mengaku tak pernah menyangka bahwa di belakang rumah Baridin disembunyikan bahan-bahan bom.
Bukan hanya konflik Afghanistan yang membuat Baridin menjadi tokoh garis keras. Saat konflik Poso dan Ambon, dia juga menjadi bagian dari pengiriman laskar jihad dengan sejumlah relawan dari Cilacap dan Banyumas.
Sejak polisi menemukan bom di belakang rumahnya pertengahan Juni lalu, Baridin hilang bagai ditelan bumi. Densus 88 pun dibuat pusing mencari pria
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408