Barisan Muda Golkar Tolak Pemecatan Agung-Yorris
Wakil Ketua DPP AMPI Sabil Rahman mengatakan di samping tidak prosedural, pemecatan ini juga mencerminkan arogansi elit partai dalam mengambil keputusan.
"Ini tidak memiliki dasar organisatoris yang memadai. Ini demoralisasi dua tokoh yang didesain tanpa proses yang benar dan tak bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya pada kesempatan itu.
Sedangkan Ketua PP AMPG Arnanto Nurprabowo mengatakan sebaiknya DPP mengurungkan niat terhadap pemecatan Agung dan Yorris. Sebaiknya, kata dia, DPP mengutamakan dialog.
Menurutnya, PG mengalami kemunduran baik di pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden. Di pileg, kata dia, raihan kursi PG berkurang. Sedangkan pilpres, berkoalisi juga kalah.
"Sebagai partai nomor dua (pemenang pemilu) kami tidak bisa mengusung (capres/cawapres). Itu sangat ironis dan menimbulkan keperihatinan terutama kalangan muda," kata Arnanto pada kesempatan itu.
Dia mengaku tidak ingin ada musyawarah nasional luar biasa, tapi menginginkan adanya pelaksanaan munas secara reguler sesuai AD/ART.
Wakil Ketua Umum DPP Barisan Muda Kosgoro Lamhot Sinaga menyatakan bahwa tuduhan DPP terhadap Agung dan Yorris ingin menggusur Ical dengan mengonsolidasikan DPP I dan II menggelar munaslub tidak benar. Dia mengatakan, Agung ingin menegakkan AD/ART bahwa munas harus lima tahunan.
"Agung bicara dengan teman-teman di daerah, maka dituduh DPP Agung mengonsolidasi massa," jelasnya.
JAKARTA - Tokoh muda yang tergabung dalam organisasi sayap Partai Golkar menolak pemecatan Wakil Ketua Umum PG Agung Laksono dan Ketua DPP PG Yorris
- Dukung Ketahanan Pangan, IsDB & IFAD Kembangan Pertanian Dataran Tinggi
- Program Upland Kementan Diharapkan Bisa Perkuat Ketahanan Pangan
- Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar, Yayan: Hadiahnya Luar Biasa, ya
- Pertamina Eco RunFest Salurkan Donasi Kemanusiaan untuk Palestina, Sebegini Nominalnya
- Pak Gubernur Ini Menjadi Salah Satu yang Diamankan KPK, Kasusnya Diduga Pungutan Pilkada
- Warga Diimbau Waspada, Gunung Lewotobi Kembali Erupsi