Barito Pacific Salurkan 1.000 ton Beras kepada Warga di Jawa Tengah
jpnn.com, JAKARTA - Prajogo Pangestu, pendiri dari Grup Barito Pacific melalui Yayasan Bakti Barito mendonasikan 1.000 ton beras kepada masyarakat yang membutuhkan, karena terdampak langsung PPKM darurat.
Bantuan ini disalurkan lewat Komando Daerah Militer IV/Diponegoro yang merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan, yang meliputi Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan memberikan apresiasi.
"Saya rasa hari ini di tengah penanganan pandemi covid-19, Pemerintah tidak bisa berdiri sendiri tanpa bantuan dan partisipasi semua pihak. Saya mengapresiasi dan berterimakasih atas bantuan Barito Pacific yang telah mendonasikan bantuan beras yang telah disalurkan oleh teman-teman TNI di lapangan," ujar Luhut.
Bantuan 1.000 ton beras ini didistribusikan secara bertahap.
Dimulai dari penyaluran 100 ton beras di Semarang oleh Makodam IV/Diponegoro, diikuti oleh 300 ton beras untuk kabupaten Banyumas yang didistribusikan Korem 071/Wijayakusuma Purwokerto.
Tahap selanjutnya, Korem 074/Wirastratama Solo menyalurkan 300 ton beras ke kota Solo, dan ditutup dengan pendistribusian 300 ton beras kepada 60.000 kepala keluarga di wilayah kota Salatiga oleh Korem 073/Makutarama Salatiga.
Sebelumnya Grup Barito Pacific bersama Pendiri, Prajogo Pangestu terus membantu pemerintah dan masyarakat dalam penanganan Covid-19.
Sebelumnya Grup Barito Pacific bersama Pendiri, Prajogo Pangestu terus membantu pemerintah dan masyarakat dalam penanganan Covid-19.
- Patroli ke Pasar Tradisional, Tim Polres Pelalawan Pantau Ketersediaan Sembako Menjelang Nataru
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Ridwan Kamil Kalah di Quick Count, Tim Pemenangan Klaim Ada Kecurangan
- Cegah Serangan Fajar, Bawaslu Kepulauan Seribu Sita Paket Sembako di Masa Tenang
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi