Barito Pasifik ke Industri CPO
Rabu, 21 September 2011 – 12:48 WIB
JAKARTA - PT Barito Pacific Tbk (BRPT) bersiap-siap memasuki ranah industri kelapa sawit dan batu bara. Guna memuluskan rencana itu, perseroan telah menyiapkan dana ekspansi senilai USD 50 juta. Industri kelapa sawit (CPO) digadang-gadang menyimpan potensi luar biasa ke depan. ”Demand atas CPO lebih dominan dari pada suplaynya. Jadi, kami melihat industri ini sangat menjanjikan,” ungkap Agustino Sudjono, Senior Vice President PT Barito Pacific Tbk (BRPT), di Jakarta. Sementara sumber pendanaan itu sekitar 50 persen pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI). Di mana dana Rp 700 miliar itu di luar dana dari USD 50 juta yang telah siapkan. Nantinya dana sebesar USD 50 juta itu bakal berasal dari kas internal. Perseroan pun menarget pembangunan pabrik itu akan selesai pada tahun depan. ”Kami target pembangunan pabrik rampung pada 2013 mendatang,” tukasnya.
Dari segi harga sebut Sudjono, CPO relatif tahan terhadap gerusan krisis. Meski gejolak krisis ekonomi global terus menggila, kondisi itu tidak mengurangi permintaan CPO. Bahkan, sebaliknya permintaan akan CPO terus meningkat dari tahun ke tahun. Karena itu, keputusan memasuki industri tersebut. ”Kami tidak khawatir soal kompetitor. Sizenya masih sangat luas sekali,” imbuhnya.
Baca Juga:
Selain itu, hingga saat ini perseroan telah menggelontorkan dana senilai Rp 700 miliar. Dana segar itu akan dipakai untuk membangun pabrik pengolahan kelapa sawit di Kalimantan Barat (Kalbar) dengan kapasitas produksi 75 ribu ton per jam. Dengan lahan kelapa sawit yang sudah digarap seluas 13 ribu hektare (ha).
Baca Juga: