Barra Mahesa, Balita yang Sukses Jalani Implan Koklea di RSUD dr Soetomo
Divonis Tuli Permanen, sang Ibu Anggap Kiamat
Rabu, 09 Juni 2010 – 10:04 WIB
Nah, serabut-serabut saraf pada kedua telinga Barra, tepatnya pada outer hair cell atau sel rambut luar, sejak lahir tidak berfungsi. Kelainan itu disebut tuli sensorineural. Akibatnya, Barra tidak bisa mendengar.
Pemasangan perangkat implan koklea itu untuk mengembalikan fungsi rumah siput Barra. Satu set implan terdiri atas komponen internal dan eksternal. Komponen internal adalah sebuah alat berbentuk keping transparan yang di tengahnya terdapat magnet dan receiver dari titanium.
Alat itu memiliki dua "belalai" dari bahan silica yang disebut electrode array dan electrode yang berfungsi sebagai ground. Adapun komponen eksternal mencakup keping magnet yang dihubungkan dengan kabel ke transmitter coil, mikrofon, dan alat yang disebut speech processor.
Komponen internal itulah yang ditanamkan di dalam telinga pasien. Electrode array dimasukkan ke dalam rumah siput untuk menstimuli sel rambut. Untuk memasukkan electrode array, dokter harus melakukan kokleostomi atau membuat lubang di area belakang telinga Barra hingga menembus rumah siputnya. Penyisipan electrode array ke dalam koklea Barra merupakan bagian yang paling sulit. Sebab, ukuran rumah siput sangat kecil. Diameternya tak sampai 1 cm. Sedangkan panjang electrode array tidak sampai 5 cm.
OPERASI bersejarah Senin lalu (7/6) kembali ditorehkan RSUD dr Soetomo Surabaya. RS itu mampu memasang implan koklea secara simultan bilateral (kiri-kanan
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala