Barra Mahesa, Balita yang Sukses Jalani Implan Koklea di RSUD dr Soetomo
Divonis Tuli Permanen, sang Ibu Anggap Kiamat
Rabu, 09 Juni 2010 – 10:04 WIB
Ujungnya yang berbentuk melingkar, mengikuti lengkungan rumah siput, juga sangat kecil. "Karena itu, kokleostominya harus betul. Pemasangan elektrodanya juga harus pas. Salah sedikit saja, alatnya tidak bisa dipakai. Harus ganti baru," kata dr Haris M. Ekowati dari poli Audiologi RSUD dr Soetomo.
Jika alat itu diganti, tentu Lelly dan Wastar harus merogoh kocek lebih dalam lagi. Padahal, biaya operasinya saja mencapai Rp 431 juta. Biaya untuk dua set alat implan koklea yang diimpor dari Australia itu mencapai USD 40 ribu atau sekitar Rp 400 juta. Sedangkan yang Rp 31 juta adalah biaya paket untuk operasi.
Bila harus mengganti alat itu, belum tentu Lelly dan Wastar sanggup membiayai. Sebab, pasutri itu hanya PNS (pegawai negeri sipil). Lelly bertugas di bagian humas Pemprov Kaltim, sedangkan Wastar bekerja di Dinas Kehutanan Kutai Timur. Selama ini mereka harus mengumpulkan dana agar bisa mengoperasikan Barra.
"Kami harus menjual ini dan itu. Bahkan, rumah kami nyaris ikut terjual. Untung, kami dapat pinjaman dari teman ayahnya Barra," kata Lelly.
OPERASI bersejarah Senin lalu (7/6) kembali ditorehkan RSUD dr Soetomo Surabaya. RS itu mampu memasang implan koklea secara simultan bilateral (kiri-kanan
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala