Barra Mahesa, Balita yang Sukses Jalani Implan Koklea di RSUD dr Soetomo
Divonis Tuli Permanen, sang Ibu Anggap Kiamat
Rabu, 09 Juni 2010 – 10:04 WIB
Kendati demikian, mereka tak lantas tenggelam dalam kesedihan. "Ini memang ujian. Tapi, saya lebih menganggap bahwa Barra adalah titipan yang istimewa dari Allah," kata Lelly.
Lelly dan Wastar pun segera mencari kemungkinan yang bisa dilakukan untuk membuat Barra bisa hidup layaknya anak normal. Dari hasil diskusi dengan tim dokter RSUD dr Soetomo diperoleh solusi berupa pemasangan implan koklea. Namun, dokter menyatakan baru sanggup mengoperasi jika Barra sudah berusia satu tahun. Sambil menunggu waktu operasi, Barra memakai alat bantu dengar (ABD).
Pemakaian alat itu sebenarnya sudah cukup untuk membuat Barra bisa mendengar suara, meski harus dengan tingkat kekencangan tertentu. Kendati demikian, Lelly dan Wastar tetap ingin anaknya dipasangi implan agar Barra bisa hidup tanpa mengalami diskriminasi sebagai seorang difabel (anak cacat).
"Bila nanti harus masuk SLB, sebenarnya tidak jelek. Tapi, kami ingin Barra tidak dibedakan dan tidak kalah dari anak-anak lain," ungkap Lelly.
OPERASI bersejarah Senin lalu (7/6) kembali ditorehkan RSUD dr Soetomo Surabaya. RS itu mampu memasang implan koklea secara simultan bilateral (kiri-kanan
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala