Baru 20 Persen Turis Tiongkok Mengunjungi Australia Walau Perbatasan Internasional Sudah Dibuka
Pada bulan Februari, sebulan penuh sejak perbatasan Tiongkok dibuka kembali, Australia menerima kedatangan sekitar 40.430 turis jangka pendek dari Tiongkok.
Menurut data Biro Statistik Australia (ABS) angka ini hanya 20 persen dari angka yang sama pada 2019, dan jauh di bawah angka turis Tiongkok yang berkunjung ke Selandia Baru, Inggris, dan Amerika Serikat.
Menurut perusahaan data penerbangan Cirium, jumlah penumpang dalam penerbangan dari Tiongkok ke Australia juga hanya sekitar 20 persen pada bulan Februari dibandingkan saat pandemi.
Padahal menurut Institut Penelitian Turis Tiongkok yang Bepergian ke luar negeri, sebuah perusahaan konsultan di Jerman, jumlah keseluruhan warga Tiongkok yang sudah bepergian adalah 66 persen dibandingkan tingkat sebelum pandemi.
Pemerintah Tiongkok tidak memberikan alasan mengapa Australia tidak lagi mendapat status tujuan bagi rombongan wisata dari Tiongkok.
Namun, mereka yang berkecimpung di industri ini mengatakan masalah politik berperan besar, seiriang dengan hubungan yang belum pulih antarkedua negara di tengah sengketa dagang dan juga meningkatnya ketegangan antara Barat dan Tiongkok.
Lembaga pemasaran wisata, Tourism Australia, menolak memberikan komentar.
Badan pemasaran perdagangan, Austrade, mengatakan direktur pelaksana Tourism Australia mengunjungi Tiongkok bulan Maret lalu untuk bertemu dengan mitra penting seperti maskapai penerbangan, dan badan tersebut akan "terus bekerja sama dengan mitra distribusi utama demi merealisasikan kesempatan wisata antara Australia dan Tiongkok."
Setelah tiga tahun COVID, Australia berharap gelombang kedatangan turis asal Tiongkok akan meningkat setelah perbatasan negara itu dibuka
- Ada Sejumlah Alasan Indonesia Menaikkan PPN, tetapi Apakah Sudah Tepat?
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata