Baru 77,8 Persen Daerah Cegah Penularan HIV AIDS

Baru 77,8 Persen Daerah Cegah Penularan HIV AIDS
Baru 77,8 Persen Daerah Cegah Penularan HIV AIDS
Meski demikian, khusus terkait angka ibu rumah tangga pengidap HIV/AIDS, dia agak berhati-hati. Bisa jadi banyaknya angka karena survey yang tidak jeli. Salah satu penyebabnya adalah, responden perempuan lebih suka mengisi kolom pekerjaan dengan ibu rumah tangga ketimbang memberi tahu profesi sebenarnya.

"Kenyataan atau data bahwa lebih banyak jumlah HIV pada ibu rumah tangga harus dibaca secara amat hati-hati," tegasnya. Apalagi, dia mengakui kalau Kemenkes tidak memiliki data pasti latar belakang yang sebenarnya dari ibu rumah tangga yang menderita HIV/AIDS. Dia mengaku kalau laporan itu sebatas pada pengakuan pasien.

Sementara itu, Wamenkes Ali Ghufron Mukti menambahkan, pemerintah telah berupaya melakukan sejumlah cara untuk menurunkan angka penderita HIV/AIDS. Kemenkes setidaknya penanggulangan HIV/ AIDS masuk dalam anggaran prioritas. "Kita akan prioritaskan beberapa program. Salah satuya untuk penanggulangan HIV/ AIDS. Selain itu, kita juga fokus pada penanggulangan dan penurunan angka kematian ibu dan anak dan balita,"jelasnya.

Selain itu, Ali Ghufron memaparkan, Kemenkes terus berupaya mensosialisasikan bahaya HIV/AIDS. Diantaranya melalui program "Aku Bangga Aku Tahu". Program tersebut merupakan program sosialisasi HIV/AIDS yang ditujukan kepada generasi muda berusia 15-24 tahun. "Kampanye itu dilakukan melalui komunikasi, informasi dan edukasi. Kita terus berupaya menyebarluaskan pengetahuan seputar HIV/AIDS dengan harapan generasi muda mengetahui bahayanya sehingga mencegah meluasnya HIV/AIDS,"ujarnya.

JAKARTA--Perhatian pemerintah daerah untuk ikut mensukseskan gerakan pencegahan HIV/AIDS di Indonesia harus lebih ditingkatkan lagi. Sebab, menurut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News