Baru Berkuasa, Taliban Sudah Bunuh Keluarga Wartawan Asing

Janji itu dinyatakan kelompok bersenjata tersebut saat menggelar konferensi pers pada Selasa (17/8) setelah merebut kendali ibu kota Kabul pada Minggu (15/8).
Media tidak bisa bebas bergerak ketika Taliban berkuasa pada 1996 hingga 2001.
Sejak Taliban menguasai Kabul pada Minggu, beberapa wartawan Afghanistan melaporkan bahwa mereka dipukuli dan rumah mereka diserang.
Salah satu juru bicara Taliban belum menanggapi permintaan untuk berkomentar, sementara yang lainnya belum dapat dihubungi.
Beberapa wartawan Afghanistan mengatakan situasi masih belum jelas.
"Mereka (Taliban) sebelumnya memberikan jaminan kepada kami bahwa kami aman," kata Khushal Asefi, wakil kepala eksekutif stasiun penyiaran swasta Afghanistan, Ariana Radia & Television.
"Untuk saat ini, mereka mengatakan bahwa kami tidak bermasalah, bahkan perempuan wartawan boleh menjalankan pekerjaan di TV, mereka boleh tampil," katanya dalam wawancara dengan DW.
Namun, masih ada laporan bahwa Taliban tidak membolehkan perempuan wartawan tampil di TV, kata Asefi.
Deutsche Welle (DW) mengatakan Taliban melakukan pencarian dari rumah ke rumah untuk menemukan wartawan yang mereka incar
- Penyidik Usut Indikasi Kekerasan Seksual oleh Oknum TNI AL terhadap Juwita
- Pembunuhan Juwita oleh Oknum TNI AL, Denpomal Sita Sebuah Mobil
- Gelar Perkara Kasus Pembunuhan Juwita Dilakukan Tertutup, Ada Apa?
- Keluarga Juwita yang Tewas Diduga Dibunuh Oknum TNI AL Kecewa
- Info Terbaru soal Oknum TNI AL Diduga Membunuh Juwita Jurnalis di Banjarbaru
- Tanpa Belas Kasih HN Bunuh Anak Kandung yang Masih 3 Tahun