Baru Diangkat jadi Dirut BTN, Suprajarto Pilih Mundur, ini Alasannya
jpnn.com, JAKARTA - Suprajarto memilih mundur dari jabatannya menjadi direktur utama PT Bank Tabungan Negara (BTN). Padahal, mantan dirut BRI itu baru saja diangkat menjadi dirut BTN menggantikan posisi Maryono.
Suprajarto diangkat melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis (29/8) kemarin.
Di hari yang sama itu pula, dia memilih mengundurkan diri dari jabatannya yang baru. Lalu apa yang membuat Suprajarto memutuskan mundur menjadi dirut BTN?
"Saya sendiri baru tahu dari membaca media juga saya ditetapkan sebagai direktur utama Bank Tabungan Negara (BTN)," tutur Suprajarto semalam.
Dalam RUPSLB tersebut Suprajarto merasa dirinya tidak diajak bicara terlebih dulu. Tiba-tiba saja dirinya diangkat menjadi dirut BTN. Hal ini pula yang membuat dirinya kecewa dan memilih mundur.
"Saya tidak pernah diajak bicara mengenai hal ini sebelumnya, apalagi diajak musyawarah. Karena ini penetapan RUPSLB BTN, saya tidak dapat menerima keputusan itu dan saya menutuskan untuk mengundurkan diri dari hasil keputusan RUPSLB tersebut," bebernya.
Terakhir, Suprajarto mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang selama ini sudah membantunya bekerja dengan baik saat menjabat menjadi dirut BRI.
"Terima kasih atas dukungannya ke saya selama menjabat dirut BRI, juga sangat membantu saya bisa seperti sekarang ini," tutupnya.(chi/jpnn)
Suprajarto diangkat menjadi direktur utama BTN lewat keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Redaktur & Reporter : Yessy
- BRI-MI Raih Pernghargaan Product Enhancement of The Year 2024, Bukti Inovasi di Dunia Investasi
- AgenBRILink Tembus 1 Juta, BRI Cetak Milestone Sejarah Inklusi Keuangan Indonesia
- BRI Bantu Mobilitas Warga dengan Membangun Jembatan Gantung di Sumsel
- BRI Ambil Langkah Tegas Ungkap Kasus Kredit Fiktif Rp 55 Miliar, Pelaku Sudah Diproses Hukum
- Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan II 2024 Mulai Membaik, Ini 4 Faktor Utama Penopangnya
- BRI Memperkuat Benteng Digital, Keamanan Data dan Dana Nasabah jadi Prioritas Utama