Baru Dirilis, Audi e-tron Dapat Pesanan 10.000 Unit
jpnn.com, STUTTGART - Setelah resmi diluncurkan pada tanggal 18 Sepetmber lalu, Audi e-tron langsung mendapatkan sambutan yang baik. Bagaimana tidak, Audi sudah mendapatkan pemesanan untuk SUV listriknya itu lebih dari 10.000 unit di Eropa.
Direktur Audi France Lahouari Bennaoum mengungkapkan, ini merupakan sosok yang mengesankan. Meskipun e-tron baru dikenalkan, Audi telah menerima pre-order 10.000 unit.
"Dengan angka-angka tersebut menunjukkan bahwa pelanggan Audi memang tertarik pada model serba elektrik.," imbuhnya seperti dilansir Carscoops, Selasa (2/10).
Audi e-tron mempunyai desain yang mengabungkan Audi Q3 dan Q8 yang terlihat dari fender milik Q3 dan tailgat pada Q8. Bedanya, hanya di gril depan berwarna silver.
Di bemper belakang terdapat bilah horizontal, sementara side body cladding mendapatkan tambahan bilah yang menampilkan detail lebih menarik. Adapun panel e-tron terbuat dari alumunium seperti kap mesin, pintu dan bagasi belakang
Jantung pacu e-tron dibekali dua motor listrik sebesar 125 kWh yang terpasang pada as roda depan dan motor 140 kWh pada poros belakang. Keduanya berkolaborasi menghasilkan tenaga sebesar 355 hp dan torsi 561 Nm.
Tak hanya itu, mobil ini diklaim dapat berakselerasi dari 0-100km/jam hanya membutuhkan waktu 5,5 detik dan kecepatan tertinggi 124 mph (200 km/jam).
Paket baterai e-tron SUV itu didukung pengisian daya DC cepat di stasiun pengisian baterai. Dengan daya 150 Kw baterai ini dapat diisi 80 persen hanya dalam hitungan waktu 30 menit saja. (mg9/jpnn)
Setelah resmi diluncurkan pada tanggal 18 Sepetmber lalu, Audi e-tron langsung mendapatkan sambutan yang baik.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- Gandeng SAIC, Audi Lahirkan Submerek dan Mobil Konsep
- Audi Q6 e-tron Versi Sportback Bakal Mengaspal Tahun Depan
- Audi Q8 e-tron Dakar Cocok Buat Para Pencinta Alam Liar
- Edisi Khusus Audi A4 Dipenuhi Elemen Hitam, Hanya 55 Unit
- Audi RS6 Avant Makin Tajam dengan Bodykit Karbon
- Audi Siapkan Peluncuran Produk Terbesar dalam Sejarah