Baru Jadi Ketua DPR, Bamsoet Dipanggil KPK

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) harus menerima kabar tak sedap di hari-hari pertamanya menjalankan tugas memimpin wakil rakyat. Bamsoet akan dipanggil ulang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Mantan Ketua Komisi III DPR RI itu diminta datang sebagai saksi kasus dugaan korupsi pengadaan kartu e-KTP. "KPK akan menjadwalkan ulang pemanggilan terhadap Ketua DPR RI Bambang Soesatyo," ungkap Febri Diansyah, kabiro Humas KPK kepada wartawan, Selasa (16/1).

Dia mengatakan, Bamsoet yangg baru saja dilantik sebagai Ketua DPR RI itu pernah dipanggil lembaga antirasuah pada 20 Desember 2017 sebagai saksi dengan kasus serupa yang menimpa koleganya, Setya Novanto (Setnov). Namun, Bamsoet tak bisa memenuhi panggilan penyidik KPK karena mengikuti kegiatan Munaslub Partai Golkar di Jakarta.

"Terkait kapan penjadwalan ulang kami akan informasikan lagi, kalau memang ada kebutuhan-kebutuhan proses pemeriksaan tentu itu sepenuhnya tergantung proses penyidikan yang berlaku saat ini," terangnya.

Febri menegaskan, meskipun saat ini Bamsoet menjadi pimpinan DPR RI, penyidikan kasus e- KTP akan terus berlanjut dalam koridor hukum. "Saya kira proses hukum akan berjalan dikoridor hukum saja. Relnya akan berbeda secara politik," ucapnya.

Sementara Bamsoet enggan menanggapi hal tersebut. Dari pantauan pada hari pertama kerjanya sebagai Ketua DPR RI, dia belum menggunakan mobil dinas dan datang tanpa petugas patroli dan pengawalan (Patwal) seperti umumnya pimpinan lain.

Bamsoet tiba di gedung DPR sekitar pukul 14.15 WIB. Dia menggunakan mobil Toyota Fortuner bernopol 4105-07. Padahal, sebagai Ketua DPR, Bamsoet berhak mendapat mobil setipe Lexus atau Toyota Camry. Ketua DPR juga memiliki pelat nomor sendiri, yakni RI-6. "Saya agak risih kalau dikawal," katanya saat tiba di Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (16/1). "Mungkin nanti pelan-pelan terbiasa," imbuhnya. (aen)