Baru Operasi Lutut, Tetap Ingin Jajal Rute Jatim
Senin, 24 Juni 2013 – 05:07 WIB
Salah seorang cyclist Jakarta yang akan ikut Audax East Java adalah Brigjen Pol Royke Lumowa. Asisten deputi penanganan konflik Kemenko Polhukam itu langsung menyiapkan diri ikut Audax East Java begitu Tour de Borobudur rampung Minggu lalu (16/6) lalu. "Saya langsung setiap hari bike to work dari rumah di Cawang, Jakarta Timur, ke kantor di Monas, Jakarta Pusat," ungkap mantan Kasatlantas Surabaya dan Dirlantas Polda Metro Jaya itu.
Latihan tambahan dilakoni dengan menambah rute gowes hingga Kemayoran. Royke biasanya memutari kawasan Jakarta International Expo. Satu putaran di kawasan luas itu 4 kilometer. Royke biasanya melahap enam kali putaran. "Paling tidak setiap hari bisa sampai 50 kilometer," ungkapnya.
Latihan yang dijalani Royke khusus untuk meningkatkan rpm alias putaran pedal. Dia menyetel gir di setelan paling ringan. "Ini untuk melatih kekuatan jantung. Biar kuat di Audax," katanya. Karena jalur flat, Royke berencana melatih tanjakan di Titik Nol, Sentul, Jawa Barat. "Kemungkinan Selasa atau Jumat. Harus latihan nanjak sekali biar mantap," tegasnya.
Peserta dari Bitung, Sulawesi Utara, Yosaphat Oei Ho Tjiok sudah setahun absen dari agenda long distance cycling. Terakhir dia mengikuti Lombok Audax pada awal 2012. "Tubuh kalau sudah lama tidak latihan pasti akan kembali ke nol. Saya, mau tidak mau, harus latihan lagi. Biasanya dari Bitung ke Manado pergi pulang sudah 100 kilometer. Kalau mau nanjak, ke Tondano 50 kilometer," ungkap cyclist asli Semarang yang sudah tinggal di Bitung sebelas tahun itu.
TANTANGAN gowes sejauh 232 kilometer dalam sehari tidak bisa dianggap sembarangan. Perlu persiapan fisik dan mental yang prima. Bahkan, beberapa
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408