Basa-basi Tangani Banjir
Selasa, 01 November 2011 – 09:27 WIB
”Turab dan bronjong itu mengamankan tanah di sekitar kali karena rawan erosi. Marinir tidak pernah membangun pemukiman di tepi kali, mereka (warga) yang membangun,” tegas Alfan kepada wartawan.
Alfan menambahkan, sejak awal, tidak ada batas tanah yang jelas antara markas militer, kali, dan pemukiman warga. ”Ini kan bantaran kali dibangun rumah-rumah warga dengan cara menumpuk sampah. Belum ada batas yang jelas,” katanya.
Ke depan, ada wacana merelokasi warga dari bantaran Kali Krukut. Sebelumnya pihaknya telah merelokasi warga di RT 6 RW 3 dari bantaran kali yang kini menjadi lapangan latihan menembak marinir. ”Relokasi kan sudah pernah. Sekarang mereka minta harga cukup tinggi, kita tidak punya banyak uang. Masih negosiasi, tapi belum ada kesepakatan harga,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekda Pemprov DKI Jakarta Fadjar Panjaitan mengatakan, untuk jangka panjang, Pemprov akan membangun waduk di Kali Krukut guna menampung banjir kiriman dan hujan lokal yang terjadi di Jakarta. Waduk Kali Krukut akan dibangun pada tahun 2012 dengan anggaran sekitar Rp 10 miliar.
JAKARTA- Banjir akan terus menjadi ancaman bagi warga Jakarta. Pasalnya, belum ada langkah konkret dari pemerintah pusat dalam menangani
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS