Basaria: OTT Merupakan Salah Satu Upaya Pencegahan Korupsi
jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menepis tudingan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang menyebut lembaga itu hanya mementingkan penindakan korupsi dengan operasi tangkap tangan (OTT), tapi mengesampingkan pencegahan.
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan, hampir seluruh yang dilakukan KPK termasuk OTT itu merupakan upaya pencegahan korupsi.
Dia menegaskan, OTT yang dilakukan KPK itu relatif kecil jumlahnya. Rata-rata dalam setahun hanya 19 kali.
"Kalau dihitung-hitung sebulan tidak sampai lima," kata Basaria saat rapat kerja dengan Komisi III DPR, Jakarta, Senin (23/7).
Dia menegaskan, kalau saja jumlah tim atau personel KPK banyak, maka OTT bisa lebih banyak lagi. "Kalau semua dicermati laporan ini, tim personel kami, mungkin akan lebih banyak lagi," katanya.
Basaria menegaskan pencegahan sudah dilakukan. Bahkan sudah dibagi secara detail di sembilan wilayah. Menurut Basaria, KPK juga sudah pernah melakukan pendekatan pencegahan korupsi kepada daerah-daerah pejabatnya terkena OTT itu.
Perempuan pertama yang jadi komisioner KPK itu mengatakan, tim sudah melakukan pencegahan dan mengingatkan bagaimana langkah-langkah agar tidak korupsi. Bahkan sudah diberikan juga sistem yang harus dipakai.
"Jadi tidak ujug-ujug ada OTT," tegas purnawirawan Polri berpangkat Inspektur Jenderal (Irjen) ini.
Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengatakan, hampir seluruh yang dilakukan KPK termasuk OTT itu merupakan upaya pencegahan korupsi.
- KPK Proses Laporan Dugaan Korupsi Aset Pemkab Kutai Timur di Jakarta
- Viral Uang Gepokan, Bupati Lampung Timur Dilaporkan ke KPK
- Usut Kasus Korupsi di Pemprov DKI, KPK Periksa Pemilik KJPP Wisnu Junaidi dan Rekan
- Soal Jet Pribadi Kaesang, Hasto: Ada Pihak yang Coba Mengendalikan KPK
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Inilah Putusan KPK soal Penggunaan Jet Pribadi Kaesang bin Jokowi