Basarnas Belum Izinkan Bantuan Asing buat Pencarian Lion Air
jpnn.com, JAKARTA - Badan SAR Nasional (Basarnas) memastikan masih belum menerima bantuan dari luar negeri untuk mencari Lion Air Boeing Max dengan nomor penerbangan JT610.
Basarnas memastikan Indonesia belum membutuhkan bantuan dari negara asing. "Masalah bantuan dari luar negeri tergantung bagaimana kebijakan pemerintah. Saya hanya sebagai pelaksana, tetapi ketika pemerintah butuh bantuan, kami juga akan bekerja sama dengan tim luar negeri," kata Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI-AL Bambang Suryo Aji di kantornya, Jakarta Pusat, Senin (29/10).
Menurut Bambang, pencarian bangkai pesawat sejauh ini cukup menggunakan sumber daya negara.
Kapal yang akan mencari pesawat besok, terdapat 19 unit. Kapal tersebut dibagi atas dua bagian, yaitu prioritas satu dan prioritas dua.
Prioritas pertama adalah kapal-kapal yang memiliki alat pencitraan di bawah air. Di antaranya adalah KRI Rigel, KN SAR Basudewa, kapal Baruna Jaya dan kapal Pertamina.
Prioritas dua untuk pencarian permukaan air yang terdiri dari kapal Basarnas, Kementerian Perhubungan, Polair, KPLP dan Bea Cukai.
Basarnas juga menerima bantuan tiga unit alat pencarian dari Asosiasi Kontraktor Survei Indonesia. Menurut Bambang, alat tersebut akan ditempatkan di kapal Pertamina dan KN SAR Basudewa.
"Saya pikir dengan peralatan kami, sudah memenuhi. Tinggal menunggu waktu saja," pungkas dia.
Basarnas masih optimistis sumber daya dalam negari mampu menuntaskan misi terkait jatuhnya Lion Air JT610.
- Mulai 20 November 2024, Lion Air Buka Rute Palembang - Denpasar
- Cuaca Buruk, Lion Air Tujuan Bengkulu Dialihkan ke Palembang
- Dunia Hari Ini: Lion Air Ikut Hentikan Pengoperasian Boeing 737-9 Max
- Penumpang Mengeluhkan Layanan Penerbangan Jayapura-Manokwari, Lion Air Bilang Begini
- Mengeluhkan Layanan Lion Air, Doli Bilang Rakyat Menderita
- Gitar Band Soegi Bornean Diduga Pecah di Bagasi Maskapai Lokal ini