Basarnas Pakai Pukat Harimau Angkat Bangkai KM Sinar Bangun
jpnn.com, SIMALUNGUN - Badan SAR Nasional (Basarnas) telah mengidentifikasi objek diduga kuat adalah bangkai KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba.
Basarnas akan menggunakan Remotely Operated Underwater Vehicle (ROV) dan pukat harimau untuk menjaring bangkai kapal tersebut.
Pukat harimau, berupa jaring besar itu juga berguna untuk mengangkat korban yang diduga telah meninggal di dasar danau.
Pukat harimau diperkirakan mampu masuk ke dalam air sejauh 1,2 km, dengan lebar jaring 2 km.
Tiba di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Rabu (27/6) pagi, pukat harimau itu langsung dipersiapkan petugas Tim SAR gabungan. Turut juga, jangkar kapal yang panjangnya kurang lebih 1 km.
Titik koordinat yang diprediksi lokasi bangkai kapal KM Sinar Bangun berada di posisi 2,47 derajat lintang utara dan 98,6 derajat bujur timur. Sebanyak 8 kapal, 2 di antaranya Ferry akan dipusatkan di titik tersebut.
“Titik fokusnya di objek yang dua. Objek yang diduga bangkai kapal KM Sinar Bangun,” kata Kakan SAR Medan Budiawan, Rabu (27/6) di Posko Basarnas, Pelabuhan Tigaras.
Selain fokus mengangkat benda yang diduga bangkai KM Sinar Bangun, tim SAR gabungan akan tetap melakukan pencarian dengan 4 metode melalui, darat, penyisiran pantai, pemantauan permukaan air melalui udara dan penyelaman.
Badan SAR Nasional (Basarnas) telah mengidentifikasi objek diduga kuat adalah bangkai KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba.
- Sempat Dinyatakan Hilang Selama 2 Hari, Nelayan di Ternate Ditemukan Selamat
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh
- Petugas Salurkan Bantuan ke Daerah Terisolasi di Sukabumi
- 2 Korban Tertimbun Longsor di Sukabumi Masih Belum Ditemukan, Keluarga Diminta Ikhlas
- Kemudi Rusak, KM Aksar Saputra 07 Tabrak Pulau, 231 Penumpang & ABK Dievakuasi Basarnas
- Basarnas Hentikan Operasi Pencarian Korban Longsor di Deli Serdang