Basarnas Tunggu Kabar Terbaru dari 13 Penyelam
jpnn.com - PANGKALAN BUN - Tim penyelam yang melakukan proses evakuasi terhadap pesawat AirAsia QZ8501 berhasil menemukan dua jenazah dan dua baris kursi, Minggu (18/1) kemarin.
Namun, proses evakuasi ke daratan sempat tertunda oleh kondisi cuaca yang tak mendukung. Pukul 13.00, dua jenazah yang ditemukan kemarin, langsung diterbangkan ke Surabaya dari Lanud Iskandar Pangkalan Bun menggunakan pesawat CN 295 milik TNI AU.
“Jenazah tadi malam diberangkatkan oleh kapal Sibolga yang merapat ke perairan Kumai yang langsung dijemput oleh kapal RB 221 Basarnas yang langsung merapat ke Pelabuhan Kumai,” ujar Dirops Basarnas SB Supriyadi, Senin (19/1) dilansir Kalteng Pos (Grup JPNN.com).
Dia mengungkapkan, selain dua jenazah, tim evakuasi juga menemukan dua baris kursi yang langsung dibawa untuk diidentifikasi.
“Tadi pagi kedua jenazah langsung dibawa ke RSUD Sultan Immanudin untuk keperluan identifikasi," ujar dia.
Lebih lanjut dia menuturkan mengenai pengiriman 40 kantong jenazah dan 40 kantong plastik sudah dibawa ke KRI Banda Aceh yang sempat ditunda karena cuaca buruk kemarin.
"Di tempat penyelaman sendiri pada pagi hari sudah 13 penyelam sudah melakukan penyelaman, kondisi di sana sudah cukup membaik. Cuma kondisi angin sedikit kencang 5-10 knot, dan air laut di dasar masih keadaannya gelap. Sementara sampai sekarang informasi selanjunya masih belum kita dapat dan kita masih menunggu kabar selanjutnya,” ujar Supriyadi.(ena/jpnn)
PANGKALAN BUN - Tim penyelam yang melakukan proses evakuasi terhadap pesawat AirAsia QZ8501 berhasil menemukan dua jenazah dan dua baris kursi, Minggu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Judi Online Kini Menyasar Komunitas Motor di Kepri
- Ratusan Burung Pipit Mati Tersambar Petir di Bandara Ngurah Rai
- 4 Lokasi Penyitaan Uang Haram Rohidin Mersyah, Nomor 1 Wow
- Begini Rohidin Mersyah Peras Anak Buah, Honor Guru Disunat
- Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 25 November 2024, Hujan Merata
- Selain Rohidin Mersyah, 2 Anak Buahnya Juga Tersangka Pemerasan Pegawai untuk Pilkada