Base Camp Inggris di Piala Dunia Selalu Jadi Sorotan

Ya Pantai, Ya Favela

Base Camp Inggris di Piala Dunia Selalu Jadi Sorotan
Base Camp Inggris di Piala Dunia Selalu Jadi Sorotan


RIO DE JANEIRO - Schlosshotel Buehlerhoehe. Begitulah nama hotel yang menjadi markas Inggris di Piala Dunia 2006 Jerman. Namanya memang aneh dan susah dilafalkan. Tapi, hotel bintang lima di Kota Baden-Baden itu memiliki pemandangan berlatar belakang bukit dan hutan yang spektakuler.

FA (Asosiasi Sepak Bola Inggris) memang tidak sembarangan saat memilih hotel yang menjadi tempat pernikahan dua “selebriti” olahraga Jerman, Oliver Kahn dan Boris Becker, tersebut. Mereka hunting dua tahun sebelumnya. Hotel yang pernah disinggahi mantan Presiden AS Bill Clinton dan mantan Sekjen PBB Kofi Annan itu menyisihkan 25 hotel yang lain.

Wartawan Jawa Pos, Tatang Mahardika dari Rio de Janeiro melaporkan, selain pemandangan, privasi dan faktor keamanan menjadi pertimbangan utama FA dalam memilih hotel untuk skuat Three Lions. Hanya ada satu akses untuk mencapai Schlosshotel Buhlerhohe. Itu pun dijaga sangat ketat selama 24 jam.

Nah, di Piala Dunia 2014, Inggris memilih Hotel Royal Tulip di Rio de Janeiro sebagai base camp. Hotel bintang lima itu memiliki fasilitas lengkap dan serbaluks. Mulai kolam renang, pusat kebugaran, restoran, serta salon kecantikan yang tersebar di seluruh 17 lantai hotel.

Untuk menikmati semua itu, Inggris mengeluarkan biaya tidak seberapa, sekitar Rp 15 juta per kamar. Banderol tersebut juga terbilang murah, mengingat Royal Tulip memiliki view eksotis seperti deretan pantai, mulai Copacabana, Ipanema, hingga Leblon, plus “isinya”. Juga landmark terbesar Rio, Patung Cristo Redentor, di pegunungan Sugarloaf.

Base camp di lokasi yang ramai dan terbuka mengingatkan akan Hotel Stary di Krakow, Polandia, yang menjadi base camp Inggris pada Euro 2012. Bandingkan dengan base camp Three Lions di Piala Dunia 2010 yang tertutup dan terpencil di Rustenburg, Afsel.

“Kami berkaca dari Piala Dunia sebelumnya dalam memilih base camp di Brasil. Di Afsel, pemain mengeluh bosan karena minimnya hiburan,” kata Adrian Bevington, direktur komunikasi FA, kepada The Guardian.

Meski terkesan lebih humble, FA memastikan bahwa pengamanan di Royal Tulip tetap ketat. Apalagi, lokasi hotel tidak jauh dari Rocinha, favela (permukiman kumuh) terbesar di Brasil. Juga tidak sampai 5 km dari favela Vidigal di sisi tenggara.

RIO DE JANEIRO - Schlosshotel Buehlerhoehe. Begitulah nama hotel yang menjadi markas Inggris di Piala Dunia 2006 Jerman. Namanya memang aneh dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News