Basrief Arief, Penasehat Takmir Masjid yang Jadi Jaksa Agung Baru
Kolega Yakin Bisa Tegas, setegas Kumisnya
Minggu, 28 November 2010 – 10:48 WIB
Basrief memang cukup dihormati warga di sekitar tempat tinggalnya. Sikapnya yang dinilai sederhana meski menjadi pejabat, justru membuat tetangga-tetangganya segan. "Ada yang memang memanggilnya dengan Pak Jaksa. Padahal di sini yang jaksa juga banyak. Tapi yang dipanggil Pak Jaksa hanya Pak Basrief," ujar Hafid Sudadi, warga Tanjung Duren III, lantas tertawa.
Dia menuturkan, mantan JAM Intelijen itu dipandang sebagai sosok yang bersahaja. Dengan latar belakangnya sebagai penegak hukum, Basrief juga diposisikan sebagai pelindung bagi warga. Di masjid Nurul Falah yang terletak persis di seberang rumahnya, Basrief didaulat menjadi penasihat takmir masjid.
Jaksa kelahiran Tanjung Enim, Sumsel, 23 Januari 1947 itu juga tak merasa sebagai seorang pejabat tinggi ketika bergaul dengan masyarakat. Minimal sekali dalam satu minggu saat menunaikan salat Jumat. "Kalau Ramadan pasti ikut (kegiatan) setelah tarawih," kata Hafid. Perombakan masjid Nurul Falah yang semula hanya mushola kecil, lanjut dia, juga tak lepas dari peran Basrief.
Tahun ini, lanjut Hafid, Basrief memberangkatkan Jami"in, marbot (penjaga masjid) Nurul Falah, ke Tanah Suci. Jami"in sudah sepuluh tahun mengurus masjid itu. Pria asal Purworejo, Jawa Tengah, itu pun gembira saat mendengar kabar Basrief dipercaya mengemban tugas sebagai jaksa agung. "Dia langsung mengucap Alhamdulillah, nggak nyangka karena Bapak sudah pensiun," terang Hafid yang menghubungi Jami"in via telepon.
Ketika nama Basrief Arief dilantik sebagai Jaksa Agung baru Jumat lalu (26/11), beberapa tetangganya sedih. Sebab, Basrief akan tinggal di rumah
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408