Basrief Dianggap Lemah Pimpin Penindakan Kejagung
Selasa, 14 Agustus 2012 – 22:00 WIB

Basrief Dianggap Lemah Pimpin Penindakan Kejagung
JAKARTA - Jaksa Agung Basrief Arief dinilai kurang menonjol dalam bidang penindakan selama memimpin Kejaksaan Agung. Wakil Jaksa Agung di era Presiden Megawati Soekarno Putri ini justru dianggap lebih mementingkan pembenahan internal kejaksaan. Dimulai dengan penghentian penyidikan terhadap kasus korupsi pemberian uang santunan pembebasan lahan bekas pabrik kertas Martapura yang melibatkan Gubernur Kalimantan Selatan Rudy Arifin. Selanjutnya, pengadaan floating crane di PT Tambang Batubara Bukit Asam.
Menurut anggota badan pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho, idealnya fokus kerja jajaran kejaksaan lebih pada penindakan. Penilaian Emerson itu didasari opini masyarakat yang menilai kinerja Kejaksan Agung dalam hal pemberantasan korupsi tak beda jauh dengan Jaksa Agung sebelumnya, atau jalan di tempat.
Baca Juga:
"Seharusnya fokusnya penindakan bukan hanya pembenahan internal yang kini sudah baik," kata Emerson, saat dihubungi Selasa (14/8). Data yang ada, selama kurun waktu hampir dua tahun ini, kejaksaan setidaknya telah menerbitkan 4 Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3).
Baca Juga:
JAKARTA - Jaksa Agung Basrief Arief dinilai kurang menonjol dalam bidang penindakan selama memimpin Kejaksaan Agung. Wakil Jaksa Agung di era Presiden
BERITA TERKAIT
- Mudik Lebaran 2025, Ada Diskon Tarif Tol 20 Persen Hingga Sistem One Way
- Kapolri Jamin Harga Pangan Stabil Sesuai HET Saat Ramadan
- Ini Solusi Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno untuk Percepat Transisi Energi di Indonesia
- Sidang Korupsi Retrofit Belum Hadirkan Hengky Pribadi, Aktivis Sumsel Sentil KPK
- Prabowo Tegur Seskab Teddy Gegara Tak Undang Jokowi Saat Peluncuran Bank Emas
- Sahroni Minta Penyerangan Polres Tarakan oleh Oknum TNI Diusut Transparan