Batal Jadi Caleg PKS ketimbang Ikuti Kemauan Sohibul Iman Cs
Mantan Wakil Sekjen PKS Mahfuz Sidik. Foto: dokumen JPNN
“Saya tidak jadi caleg lagi. Nama saya dicoret dari PKS,” ujar Mahfuz yang juga dikenal dekat dengan Anis itu.
Tapi gejolak tidak hanya di level pusat. Sebab, kader PKS di daerah pun tak mau menuruti kemauan elite PKS saat ini.
Banyak kader di bawah yang menilak menandatangani surat edaran DPP PKS tentang kesediaan mengundurkan diri sebagai caleg terpilih. Edaran yang disebut oleh Fahri sebagai ‘surat ijon’ itu tak serta-merta diikuti kader bawah.
Imbasnya, kader yang tak menandatanganinya tak sekadar dicoret dari daftar bacaleg PKS, tapi juga dipecat dari struktur kepengurusan. Ketua DPD PKS Blitar Ali Muchsin adalah salah satu contohnya.
Muchsin mengaku dicopot secara mendadak. Dia bersama sejumlah koleganya menolak menandatangani ‘surat ijon’ ala DPP PKS itu.
“Karena setelah mengamati surat itu bisa berimplikasi terhadap hukum jika ditandatangani, baik ketika kita salah atau benar," katanya.
Muchsin menuturkan, DPW PKS Jatim memaksanya meneken surat kesediaan itu. Tapi, dia memilih tak menandatanganinya.
Sikap serupa juga ditunjukkan wakil ketua dan bendahara DPD PKS Blitar. Surat pemecatan pun turun.
Nama-nama beken di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memastikan diri tak maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) untuk Pemilu 2019.
- Anies Unggah Visi Misi, Suswono: Itu Menyusunnya Bersama PKS
- Demokrat Nyaman Jika PDIP Gabung Koalisi Prabowo? Ini Reaksi Irwan Fecho
- PKS Harapkan Prabowo Berjuang Tanpa Henti untuk Palestina
- Tegas! PKS Bakal Menjatuhkan Sanksi kepada Kader yang Terbukti Melakukan Pelecehan Seksual
- Aher Yakin Konstituen Anies di Jakarta Bakal Pilih Pasangan RIDO yang Didukung PKS
- PKS Siapkan Penyelidikan Internal Soal Kader yang Jadi Tersangka Pencabulan