Batalkan Pertemuan, Trump Malah Ancam Kim Jong Un
jpnn.com, WASHINGTON - Pertemuan bersejarah antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un akhirnya cuma jadi rencana. Minimnya itikad baik untuk mencari jalan tengah membuat pertemuan yang sedianya digelar di Singapura bulan depan tersebut gagal terealisasi.
Trump sendiri yang mengumumkan batalnya pertemuan tersebut lewat suratnya kepada Kim Jong Un. Dia beralasan Kim belakangan ini menunjukkan sikap permusuhan terhadap AS.
"Melihat kemarahan yang Anda perlihatkan belakangan ini, saya merasa tidak tepat jika harus menggelar pertemuan," kata Trump dalam surat tersebut seperti dikutip Reuters, Jumat (25/5).
Kim sendiri murka karena ulah AS menggelar latihan militer gabungan dengan Korea Selatan baru-baru ini. Suasana diperburuk oleh pernyataan publik sejumlah pejabat tinggi AS yang terkesan mengancam Korut.
Trump pun tidak lupa menyelipkan ancaman dalam suratnya kepada Kim. Dia menyinggung soal kekuatan nuklir AS yang lebih kuat dari Korut.
"Nuklir kami jauh lebih hebat dan kuat sehingga saya harus berdoa kepada Tuhan supaya kami tidak perlu menggunakannya," ujarnya.
Agar terlihat diplomatis, Trump mengaku masih berharap suatu saat nanti pertemuan itu akan terjadi. Dia juga berterima kasih atas pembebasan tiga warga negaranya.
"Jika Anda berubah pikiran, tolong jangan ragu untuk menulis surat atau menghubungi saya. Jujur saja, ini adalah momen paling menyedihkan dalam sejarah," lanjutnya. (AFP/ce1/iml/JPC)
Pertemuan bersejarah antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un akhirnya cuma jadi rencana
Redaktur & Reporter : Adil
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kloning Javier
- Investor Ketar-Ketir soal Perang Dagang, Rupiah Hari Ini Ditutup Ambruk 58 Poin
- Kebijakan Donald Trump Berpotensi Bikin Produsen Mobil Dunia Boncos
- Belum Resmi Jadi Presiden, Donald Trump Sudah Cari Gara-Gara dengan Negara BRICS