Batam Darurat Narkoba, Bea Cukai Kerahkan Tiga K-9

"Kalau tahun kemarin (2015, red) ada 32 kasus yang berhasil kita tangkap, tahun ini 18 kasus terkait NPP hanya dalam satu setengah bulan," ujar Kunto.
Menurutnya, apa yang telah dilakukan ini bukan sebagai suatu pencapaian yang luar biasa dalam memberantas narkoba. Melainkan lebih kepada tantangan mengungkap kasus-kasus lainnya. Di sisi lain, kondisi sangat mengkhawatirkan.
"Lonjakannya, sangat luar biasa. Batam menjadi pendaratan yang cukup favorit baik itu konsumsi Batam sendiri maupun untuk diedarkan ke wilayah lain," kata Kunto.
Terkait hasil penindakan ini, lanjutnya, 18 kasus NPP langsung dilimpahkan ke instansi terkait. Satu kasus dinyatakan sebagai Barang Dikuasai Negara (BDN), serta sebanyak 17 kasus lainnya masih dalam proses penyelidikan.
Adapun tempat kejadiannya, Bandara Hang Nadim Batam lima kasus dan Pelabuhan Feri Internasional Batamcentre 13 kasus. Dari 18 kasus ini, 17 kasus tersangkanya merupakan WNI sedangkan satu kasus lainnya WNA asal Malaysia.
"Pelabuhan Internasional Batamcentre bisa dikatakan sebagai lalu lintas peredaran narkoba utama dari Malaysia," tambah Kunto.
Ia menambahkan, adapun jenis NPP yang berhasil diamankan adalah methamphetamine sebanyak 5.561 gram, MDMA 20 butir, ekstasi sebanyak 2.140 butir dan happy five sebanyak 548 butir dengan total taksiran sebesar Rp 9.032.100.000. (opi/rng/ray)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kecelakaan Innova Hantam Pemotor yang Menyalip, 3 Orang Tewas
- Oknum Kades Tersangka Korupsi Dana Desa Ditahan, Bendahara Buron
- Gunung Ibu Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik Setinggi 400 Meter
- Geger Mayat Tanpa Identitas di Lampung Selatan, Ini Ciri-cirinya
- Kirab Mahkota Binokasih Warnai Hari Jadi ke-543 Kabupaten Bogor
- Dilaporkan ke Polda Jateng, Bambang Wuragil Dituduh Telantarkan Anak