Batam Diprediksi Alami Krisis Air Bersih pada 2020
Vice President Directur ATB, Zulkhairi Pasuni menyatakan, ditahun 2016 kemarin merupakan tahun yang membanggakan bagi ATB. Bagaimana tidak, mereka berhasil menekan angka kebocoran air hingga mencapai 15 persen.
"Selama ini kita kehilangan air di atas 20 persen. Itu pencapaian yang amat dibanggakan. Karena, angka itu bukan mudah untuk dicapai," katanya.
Sebagai perusahaan bergerak di bidang utilitas, sangat penting bagi ATB menerapkan teknologi terkini dalam menghasilkan pelayanan prima kepada pelanggan. Pelayanan itu ditunjukkan dengan penerapan aplikasi Scada (Supervisory Control and Data Acquisition).
Manager non Revenue Water (NRW) Sadma Lastyanta menjelaskan, teknologi Scada memungkinkan petugas ATB melakukan kendali dan pengawasan jarak jauh terhadap proses produksi hingga suplai ke seluruh Kota Batam.
"Dari sini, kita bisa melihat kondisi air di waduk hingga suplay ke pelanggan. Untuk di tahun 2016 itu, kita kehilangan 15 persen air per hari. Jumlah itu setara dengan 8000 truk per harinya," ucapnya. (cr1)
Pihak perusahaan pengelola air minum swasta Batam, Kepulauan Riau, PT Adhya Tirta Batam (ATB) memprediksi bahwa Kota Batam terancam mengalami krisis
Redaktur & Reporter : Budi
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Menilik Peluang Menang Para Calon Wali Kota Batam Versi Survei Indikator Politik
- Pencinta Kuliner Merapat, Hotel di Batam Ini Hadirkan Dimsum All You Can Eat
- Aliansi Mahasiswa di Batam Laporkan Amsakar Achmad ke Bareskrim Polri, Ini Masalahnya
- Polda Riau Buru Wanita Pemasok Pakaian Bekas di Batam dan Sumatra
- Gudang Barang Bekas Ilegal di Batam Digerebek, Polisi Buru Pemasok