Batam Kekurangan Lahan untuk Lokasi Baru Industri

Batam Kekurangan Lahan untuk Lokasi Baru Industri
Batam Kekurangan Lahan untuk Lokasi Baru Industri
BATAM - Keterbatasan lahan untuk pendirian perusahaan baru dan regulasi investasi yang berbelit dianggap menjadi penghambat perkembangan investasi di Batam. Padahal, banyak perusahaan asing yang hendak berinvestasi di Batam.

Hal ini diungkapkan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepri John F Kennedy dalam acara Focus Group Discussion Komite Ekonomi Nasional di Hotel Harmoni One, Batam Centre, Rabu (21/3). Diskusi ini juga menghadirkan Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Harry Azhar Azis, Deputi Bidang Pengawasan dan Pengendalian BP Batam Asroni Harahap, dan pengamat ekonomi Umar Juoro.

Jhon mengatakan banyak perusahaan asing dari negara-negara ASEAN yang akhirnya memilih berinvestasi di Jawa karena di Batam tidak ada lahan yang disediakan oleh pemerintah ataupun BP Batam. Padahal menurutnya, lahan di Batam di daerah Barelang masih banyak yang kosong dan layak untuk digunakan, tetapi hal tersebut tidak pernah ditanggapi oleh pihak BP Batam maupun Pemko Batam.

"Infrastruktur seperti jalan sudah tersedia ke arah Barelang sana, di sana banyak lahan tidur. Waktu kebanjiran di Filipina atau bencana di negara asing banyak yang sudah survey ke Batam. Tapi mereka tidak jadi berinvestasi di sini karena memang lahan tidak tersedia. Akhirnya banyak yang lari ke Jawa dan juga ke Malaysia," katanya.

BATAM - Keterbatasan lahan untuk pendirian perusahaan baru dan regulasi investasi yang berbelit dianggap menjadi penghambat perkembangan investasi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News