Batam Kota dengan Biaya Hidup Tertinggi ke-5 di Indonesia
jpnn.com, BATAM - DPRD Kota Batam mendukung dibukanya kran impor beras ke Batam, Kepri. Ini penting untuk menstabilkan harga dan juga untuk menjaga stok di pasaran.
DPRD meminta Pemko Batam untuk bertindak cepat dengan mengirimkan surat ke presiden untuk pembukaan kran impor ini.
Pembukaan kran impor pangan ini mendesak untuk menekan mahalnya biaya hidup di Batam.
Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilakukan lima tahun sekali menempatkan Batam sebagai kota dengan biaya hidup tertinggi kelima di Indonesia.
Hal ini bisa dilihat dari indeks harga konsumen (IHK). Sebulan, warga Batam dengan satu istri dan dua anak paling tidak menghabiskan Rp 6,3 juta untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Survei ini dilakukan di 82 kota, 49 kabupaten di 33 Provinsi dengan melibatkan 136.080 rumah tangga. Di tempat teratas masih menempatkan Jakarta sebagai kota dengan biaya hidup tertinggi, yakni Rp 7,5 juta per rumah tangga per bulan.
Uba Ingan Sigalingging, anggota Komisi II DPRD Batam mengatakan, jika terus mengandalkan pasokan bahan pangan dari Pulau Jawa seperti yang berjalan selama ini, biaya kebutuhan hidup akan tetap mahal.
"Memang harus dibuka kran impor ini. Harapan kita langsung disurati saja Presiden," kata Uba di ruang kerjanya, Senin (28/8).
DPRD Kota Batam mendukung dibukanya kran impor beras ke Batam, Kepri. Ini penting untuk menstabilkan harga dan juga untuk menjaga stok di pasaran.
- Menilik Peluang Menang Para Calon Wali Kota Batam Versi Survei Indikator Politik
- Pencinta Kuliner Merapat, Hotel di Batam Ini Hadirkan Dimsum All You Can Eat
- Aliansi Mahasiswa di Batam Laporkan Amsakar Achmad ke Bareskrim Polri, Ini Masalahnya
- Polda Riau Buru Wanita Pemasok Pakaian Bekas di Batam dan Sumatra
- Gudang Barang Bekas Ilegal di Batam Digerebek, Polisi Buru Pemasok
- Kecewa, Anggota Komisi VI DPR Minta M Rudi Mundur dari Jabatan Kepala BP Batam, Ini Penyebabnya