Batam Perlu Impor Beras dan Telur
Senin, 24 Oktober 2011 – 08:48 WIB
BATAM - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kota Batam, Ahmad Hijazi, mengatakan, persoalan mendasar tentang beras do Batam adalah pasokan. Sebab, Batam bukan daerah produsen, sehingga kebijakan impor komoditas pokok sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi di Batam. Dengan catatan, tidak ada urusan birokrasi yang rumit. Misalnya, ada pungli saat proses perizinan, pungutan liar oleh petugas di pelabuhan, dan perdagangan yang jujur dari pengusaha.
"Kalau mendatangkan komoditas dari daerah lain di dalam negeri justru lebih mahal karena biaya transportasi lebih tinggi," kata Hijazi, Minggu (23/10).
Baca Juga:
Dia membandingkan, harga beras impor Rp2.000 lebih murah dibandingkan dengan beras lokal. Demikian juga dengan gula pasir. Sedangkan harga telur asal Malaysia biasanya juga jauh lebih murah ketimbang telur dalam negeri, marginnya hingga Rp300 per butir telur. Sebab barang yang masuk ke Batam tidak kena pajak sehingga lebih murah.
Baca Juga:
BATAM - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kota Batam, Ahmad Hijazi, mengatakan, persoalan mendasar tentang beras do Batam adalah pasokan.
BERITA TERKAIT
- Setelah 10 Jam Buruh Bertahan, UMSK & UMSP Jateng 2025 Ditetapkan
- Guru Les di Palembang Ditangkap Gegara Pelecehan Seksual terhadap Murid
- Harimau Sumatra Memangsa Ternak Milik Warga di Pesisir Barat Lampung
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh