Batam Tak Masuk Destinasi Unggulan Pariwisata, Padahal
jpnn.com, BATAM - Pulau Batam merupakan pintu gerbang wisata di bagian barat Indonesia. Bahkan penyumbang kunjungan wisatawan ketiga terbesar secara nasional.
Tapi sayangnya, daerah ini tidak masuk dalam destinasi wisata unggulan Nusantara.
Hal inipun sangat disayangkan Ketua Kadin Batam, Jadi Rajagukguk.
"Saat ini Batam tidak masuk dari 10 destinasi unggulan pariwisata di Indonesia. Padahal Batam adalah penyumbang wisman terbesar ketiga," kata Ketua Kadin Batam, Jadi Rajagukguk seperti diberitakan Batam Pos (Jawa Pos Group) hari ini.
Jadi menuturkan saat ini Pemerintah Kota (Pemko) Batam semestinya mengambil peluang besar dari kedatangan wisatawan mancanegara (wisman). Mereka jangan hanya sekadar menginap saja di hotel. Tetapi harus berinteraksi dengan penduduk sekitar, otomatis akan terjadi transaksi jual beli dan berpengaruh terhadap ekonomi.
Untuk itu dia meyakini Pemko Batam akan sangat mendukung sektor pariwisata. Apalagi 2016 lalu, Walikota Batam Muhammad Rudi sudah mencanangkan Batam sebagai daerah pariwisata.
"Kami berharap Pemko bisa menganggarkan tempat untuk UKM memasarkan kerajinan. Jadi setiap pelancong yang ada bisa berbelanja," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum BPP PHRI, Hariyadi B Sukamdani menuturkan perawatan destinasi masuk dalam hal-hal yang perlu dilakukan secara bersama. Pemerintah dan stakeholder harus mengampanyekan destinasi wisata Batam ke masyarakat luas. "Tak hanya pemerintah dan pengusaha. Namun juga masyarakat," tutur Hariyadi.
Pulau Batam merupakan pintu gerbang wisata di bagian barat Indonesia. Bahkan penyumbang kunjungan wisatawan ketiga terbesar secara nasional.
- PPPK 2024 Tahap II, 204 Tenaga Non-ASN Sudah Mendaftar
- Sambut Liburan Nataru, Parapat View Hotel Tawarkan Sensasi Keindahan Danau Toba
- Penjelasan Polisi Terkait Kronologi Bentrokan Warga dengan Pekerja di Rempang Galang Batam
- Vietjet Gandeng Xanh SM Mewujudkan Transportasi Hijau dan Pariwisata
- Dorong Pariwisata Lintas Batas, STB Gelar Sarawak Gateway to Borneo di Jakarta dan Balikpapan
- Refleksi Akhir Tahun: Pariwisata Danau Toba Butuh Kemasan Inovatif, Kreatif dan Kerja Sama Semua Pihak