Batam Tak Rasakan Dampak Perang Dagang Tiongkok dan Amerika
jpnn.com, BATAM - Perang dagang antara Amerika dan Tiongkok ternyata tidak berdampak untuk kalangan industri yang ada di Kota Batam, Kepulauan Riau.
"Sejauh ini kami belum melihat (dampak) ke arah sana. Artinya Batam tetap aman. Karena mayoritas ekspor kita via Singapura," kata Wakil Ketua Koodinator Himpunan Kawasan Industri (HKI) Kepri Tjaw Hoeing, Rabu (26/9).
Menurut pria yang biasa disapa Ayung ini, Batam dengan segala fasilitas dan insentif yang dimiliki dapat memanfaatkan momen tersebut untuk meraup investasi.
"Perang dagang tersebut dapat dijadikan peluang bagi industri di Batam supaya bisa memasuki pasar Amerika," katanya lagi.
Sebagai contoh, saat ini Amerika mengenakan tarif 10 persen pada barang-barang impor senilai 200 miliar Dolar Amerika dari China.
Dengan kebijakan seperti itu, maka akan terjadi penurunan permintaan barang impor dari China ke Amerika.
Secara otomatis, Amerika akan mengganti sumber kebutuhan dari negara lain. Dan inilah kesempatan bagi Batam untuk bisa menggejot ekspornya.
Namun di sisi lainnya, China juga akan mengalihkan perhatiannya untuk mencari pasar baru. Dan Batam bisa menjadi salah satu targetnya mengingat posisinya yang strategis.
Perang dagang antara Amerika dan Tiongkok ternyata tidak berdampak untuk kalangan industri yang ada di Kota Batam, Kepulauan Riau.
- 85 Persen Masyarakat Tanjung Uncang Batam Solid Dukung Ansar Ahmad
- Masyarakat Batu Ampar Batam Targetkan 80 Persen Suara untuk Kemenangan Ansar-Nyanyang
- Ratusan Nelayan Tanjung Uma Gabung Relawan Asli Sayang Batam Dukung Ansar-Nyanyang & Amsakar-Li Claudia
- Desa-desa Kini Ada Listrik Berkat Program Kepri Terang, Ansar Ahmad Raih Dukungan Warga Batam
- Mereka yang Ingin Perubahan, Diasingkan hingga Dianggap Pengkhianat
- Lintas Paguyuban Gabung Relawan Asli Sayang Batam Dukung Ansar-Nyanyang & Amsakar-Li Claudia