Batan Keluarkan Varietas Padi Nuklir Anti Wereng Cokelat
Senin, 15 September 2008 – 11:38 WIB
Radiasi mampu menembus biji tanaman sampai ke lapisan kromosom. ”Struktur dan jumlah pasangan kromosom pada biji tanaman dapat dipengaruhi dengan sinar radiasi ini,”katanya.
Baca Juga:
Perubahan struktur akibat radiasi dapat berakibat pada perubahan sifat tanaman dan keturunannya. Fenomena ini digunakan untuk memperbaiki sifat tanaman untuk memperoleh biji tanaman dengan keunggulan tertentu, misalnya tahan hama, tahan kering dan cepat panen.
”Kami radiasi dengan dosis tertentu. Padi yang diradiasi bersifat aman sepenuhnya, tidak ada unsur radioaktif. Setelah itu masuk ke tahap seleksi yang lanjut ke tahap galur mutan dan galur harapan. Dari situ melalui uji daya hasil pendahuluan,” jelasnya. Langkah selanjutnya adalah uji multilokasi yang menurut standar Departemen Pertanian paling sedikit harus dilakukan di 20 lokasi.
Saat ini, sekitar 14 varietas padi unggul telah dilepas melalui SK Menteri Pertanian. Padi pertama yang berhasil dilepas yaitu Atomita-1 yang mampu menghasilkan 4,5 sampai 5 ton per hektare gabah kering giling. Selanjutnya, varietas Atomita-2 dilepas satu tahun kemudian, hingga Atomita-3 dan Atomita-4 dengan tingkat produksi yang semakin meningkat hingga 7 ton per hektare gabah kering giling.
JAKARTA - Kisruh padi super toy membuat peneliti Indonesia tertantang untuk adu kreativitas. Termasuk para ahli riset yang mengabdi di Badan Tenaga
BERITA TERKAIT
- Usut Kasus Korupsi di Kalsel, KPK Panggil Ketua DPRD Supian
- Binus University Buka Kampus Baru di Medan, Menyediakan Prodi-Prodi Unggulan
- Usut Kasus Korupsi Izin Tambang, KPK Panggil Rudy Ong Chandra
- Endoskopi Spinal, Solusi Minimal Invasif untuk Masalah Tulang Belakang
- Tanam Mangrove di PIK & Kedonganan, B. Braun Indonesia Rogoh Kocek Ratusan Juta Rupiah
- Usut Kasus Korupsi Pencairan Kredit, KPK Periksa Komut BPR Jepara Artha