Batara Kala Murka, Ibu Hamil Harus Masuk Rumah
jpnn.com - BANYAK mitos yang sudah telanjur berkembang di masyarakat, seputar penyebab Gerhana Matahari Total (GMT). Namun, mitos-mitos itu mulai pudar.
Sidik, pria asal Jawa mempercayai mitos raksasa Batara Kala atau rahu menelan matahari karena dendamnya pada sang surya atau dewa matahari. Hal ini yang menyebabkan gerhana. Di masyarakat Jawa, ketika fenomena gerhana matahari terjadi, maka wanita hamil harus masuk rumah.
"Anak-anak kecil juga demikian untuk hindari murka Batara Kala dan hingga kini di beberapa wilayah mitos ini masih dipegang," pungkasnya, seperti diberitakan Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group).
Di Sekayu, Musi Banyuasin, Sumsel, warga menolak adanya tahayul saat gerhana, baik itu raksasa makan matahari, pantangan bagi ibu hamil.
Hal itu dikatakan Malik P, tokoh masyarakat Sekayu. Justru yang harus dilakukan, lanjutnya, melaksanakan shalat sunat gerhana matahari yang mungkin terjadi sekali seumur hidup.
“Marilah kita berbondong-bondong ke masjid dan melakukan shalat gerhana matahari berjamaah,” kata dia. (sumeks/sam/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pj Bupati Mimika Perintahkan Perbaikan Fasilitas RS Waa Banti Tembagapura
- Bupati Mimika Jelaskan Terkait Demo Aliansi Pemuda Amungme soal Perekrutan CPNS
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Dapat Bantuan 500 Kg Ikan Segar
- Muhammad Musa'ad Tegaskan ASN Pelayan Masyarakat, Bukan Bos yang Minta Dilayani
- Romadhan Jadi Tersangka Kecelakaan Speedboat di Sungai Musi, Sebuah Fakta Terungkap